Aksara Lampung dan Anak Hurufnya, Ini Sejarah hingga Fungsinya

Aksara Lampung dan Anak Hurufnya, Ini Sejarah hingga Fungsinya

Kholida Qothrunnada - detikSumbagsel
Rabu, 05 Jul 2023 05:00 WIB
Ilustrasi seseorang tengah menulis surat
Foto: Thinkstock
Lampung -

Lampung menjadi salah satu daerah di Indonesia yang punya bahasa dan aksaranya sendiri. Aksara Lampung adalah bentuk tulisan yang berasal dari masyarakat suku Lampung, Indonesia.

Nama lain aksara Lampung yaitu Had Lampung/Surat Lampung/Kelabai Surat Lampung. Perpaduan visual antara aksara Lampung dan huruf latin bisa menghasilkan karakteristik yang khas. Simak informasinya lebih lanjut berikut ini.

Anak Huruf Aksara Lampung

Dikutip dari Jurnal bertajuk Membangun Identitas Bandar Lampung dengan Merancang Typeface Aksara Lampung (2022) oleh Fajar Ahmad Faizal, dkk, huruf aksara Lampung terdiri dari 20 huruf induk, yaitu ka-ga-nga-pa-bama-tana-ca-janya-ya-a-la-ra-sa-wa-ha-gha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksara Lampung.Aksara Lampung. Foto: Adi Yuza/Wikimedia Common

Ka-ga-nga merupakan nama untuk aksara yang digunakan oleh masyarakat Lampung, Melayu Tengah, Rehang, ataupun masyarakat Kerinci. Dalam hal ini, anak huruf, angka, serta tanda baca yang ditulis dari kiri ke kanan dibaca seperti huruf latin.

Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa huruf Pallawa dan huruf Arab merupakan dua unsur yang mempengaruhi aksara Lampung. Pasalnya, huruf aksara Lampung berasal dari perkembangan aksara Devanagari (Devdatt Deva Nagari atau aksara Pallawa) dari India Selatan.

ADVERTISEMENT

Huruf induk Lampung disebut kelabai surat, bentuknya seperti suku kata aksara Jawa ca-ra-ka, kemudian menggunakan tanda baca yang disebut anak huruf. Di mana, anak hurufnya berfungsi sama pada tanda fathah dan kasrah pada huruf Arab.

Fungsi Aksara Lampung

Aksara Lampung berfungsi sebagai abjad untuk menulis teks pada naskah.

Dikutip dari e-book berjudul Aksara, Naskah, dan Budaya Nusantara bagian yang ditulis oleh Lisa Mislani dari Kantor Bahasa Provinsi Lampung, aksara Lampung tidak lepas dari melihat naskah kuno.

Pasalnya, penggunaan aksara Lampung dalam masa tradisi tulis berkembang di masyarakat. Naskah kuno beraksara Lampung umumnya memiliki bahan dasar kulit kayu halim, rotan, kertas, hingga bambu betung.

Sementara, alat tulis untuk menulis aksaranya pada zaman dahulu menggunakan lidi, yang terbuat dari ijuk pohon aren dan lading lancip.

Sebagai informasi, masyarakat Lampung juga membedakan aksara Lampung lama dan yang baru. Perbedaan keduanya terletak pada bentuk.

Aksara Lampung lama merupakan aksara yang terdapat di naskah kuno, sedangkan yang baru adalah aksara yang dikenal masyarakat Lampung saat ini.

Berdasarkan hasil penelusuran, aksara Lampung ditemukan dalam tiga naskah kuno, NLP97N69 terdapat di Jakarta. Sementara naskah buku kayu No.3640 terdapat di Bandar Lampung.

Salah satu contoh pemanfaatan aksara Lampung yaitu bisa menjadi upaya eksplorasi visual ke dalam bentuk produk budaya lain yang melekat dengan keseharian masyarakat.

Itu tadi penjelasan mengenai aksara Lampung yang disebut aksara ka-ga-nga. Semoga bisa menambah pengetahuan dan pemahaman kalian ya detikers!




(des/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads