7 Tarian Daerah Bengkulu yang Unik Beserta Ciri Khasnya

7 Tarian Daerah Bengkulu yang Unik Beserta Ciri Khasnya

Meilisa Dwi Ervinda - detikSumbagsel
Rabu, 21 Jun 2023 05:04 WIB
Tari tradisional Bengkulu
Foto: Kabupaten Rejang Lebong (rejanglebongkab.go.id)
Bengkulu -

Tarian merupakan salah satu seni yang menarik untuk disaksikan. Tarian biasanya diiringi dengan ritme beserta iringan musik dengan berbagai tujuan seperti upacara adat, penyambutan tamu, hingga acara pernikahan. Ada berbagai jenis tarian di Indonesia khususnya di daerah Bengkulu.

Menurut Dinas Statistik dan Informasi Provinsi Bengkulu, tarian di daerah tersebut sangat beragam mulai dari Tari Andun, Tari Kejei, Tari Gading Cempaka, dan lain sebagainya. Tari-tarian tersebut mencirikan masing-masing daerah atau upacara kesenian yang ada di Provinsi Bengkulu.

Seperti apa detailnya terkait tari-tarian yang ada di daerah Bengkulu? Simak penjelasan berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tari Andun

Berikutnya, ada Tari Andun. Tarian ini dibawakan untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah.

Asal mulanya, Tari Andun merupakan ajang pencarian jodoh pemuda dan pemudi. Biasanya penari dari Tari Andun ini umumnya remaja yang belum menikah dan dilakukan secara berpasangan dengan iringan musik tradisional Kolintang.

ADVERTISEMENT

Fungsi dari Tari Andun seiring dengan perkembangan zaman mulai berubah yakni sebagai tarian menyambut tamu acara pernikahan, sedangkan untuk busana penari pria menggunakan pakaian adat, jas atau blazer dan sarung, serta memakai topi adat atau peci. Sedangkan penari wanita biasa menggunakan kebaya.

2. Tari Beruji Doll

Tari Beruji Doll merupakan tarian tradisional asal Bengkulu yang dilakukan 5 hingga 8 orang wanita. Tarian ini menggunakan pakaian khas adat Bengkulu yang sudah dimodifikasi pada beberapa bagian.

Ciri khas dari busana yang dipakai terletak pada kain songket warna cerah di bagian bawah. Tarian ini tidak hanya ditampilkan dalam upacara tabot saja melainkan sebagai gelaran budaya atau upacara penyambutan tamu.

3. Tari Ganau

Tari Ganau juga termasuk tarian daerah Bengkulu yang sering dimainkan di berbagai upacara adat, persembahan tamu, bahkan media hiburan. Tarian ini dilakukan berpasangan laki-laki dan perempuan yang diiringi oleh alat musik seperti kendang, mandolin dan rebab.

Penampilan tari Ganau memiliki tempo lembut dalam alunan musik Melayu kemudian setelah beberapa lama berubah cepat dan dinamis. Tari para penari dihentakkan secara bersamaan dengan formasi kompak sehingga terlihat menarik.

4. Tari Kejei

Selanjutnya Tari Kejei, tarian dari Bengkulu ini merupakan kesenian rakyat Rejang dalam perayaan musim panen raya. Tarian ini dimainkan oleh para pemuda saat malam hari dengan penerangan lampion yang estetik. Tarian Kejei dimainkan saat upacara kejei atau hajatan terbesar di suku Rejang.

Ciri khas dari tarian ini adalah musik pengiringnya yang terbuat dari bambu seperti seruling, gong, dan kulintang. Tari Kejei dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkarang yang berhadapan searah menyerupai jarum jam.

Tari ini juga dianggap sebagai tarian sakral yang diyakini masyarakat mengandung nilai-nilai mistik, sehingga hanya dilaksanakan masyarakat Rejang dalam acara menyambut para biku, perkawinan dan adat marga. Pelaksanaan tari ini disertai pemotongan kerbau atau sapi sebagai syaratnya.

5. Tari Tabot

Tari Tabot juga termasuk salah satu tarian khas Bengkulu yang dilakukan untuk mengingat kepahlawanan dari Husein Bin Ali Abi Thalib. Tarian ini dibawakan sebagai tanda penghormatan kepada keturunan Syeh Buhanuddin yang merupakan Imam Senggolo.

Tari kreasi yang menggambarkan upacara tabot ini, secara bahasa berasal dari kata "tabot" yang artinya "peti mati". Ciri khasnya, tari ini umumnya dilakukan pada saat perayaan Tabot.

Para penari tari Tabot mengenakan pakaian adat Bengkulu berupa baju longgar lengan pendek, celana panjang, dan hiasan kepala. Semua warnanya cerah dan senada.

Penari ini terdiri dari sekelompok laki-laki dan perempuan yang membawa properti berupa tongkat yang mempunyai hiasan atau pernak-pernik di ujungnya dan membawa selendang.

6. Tari Bubu

Mengutip dari Pusat Data dan Informasi Produksi Kreatif, Tradisi menangkap ikan dengan Bubu hingga kini masih banyak ditemukan di daerah Bengkulu. Biasanya bubu dipasang ketika sore hari menjelang malam, untuk kemudian diambil kembali saat pagi. Tradisi inilah yang kemudian melahirkan suatu tari kreasi dari bengkulu yang bernama tari Bubu.

Tarian ini memiliki ciri khas yakni penari laki-laki dan perempuan jumlahnya genap dan tidak ada aturan baku untuk berapa orang, lebih banyak penari akan lebih meriah. Terkait busana yang dipakai oleh penari adalah pakaian adat Bengkulu yakni baju kurung yang memiliki warna kontras dan terang juga mempunyai motif dengan dominasi warna emas.

Tari Bubu hadir dengan iringan musik dari perpaduan alat musik tradisional dan modern, seperti gendang dan akordian yang dipadukan dengan gitar dan bass. Musik yang mengiringi bertempo cepat, hal tersebut disesuaikan dengan gerak tari bubu yang cenderung energik dan bersemangat.

7. Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih merupakan salah satu tarian yang ada di Bengkulu. Tarian ini biasanya digunakan dalam acara penting atau upacara adat.

Tari Sekapur Sirih juga menjadi tari persembahan. Pada zaman dahulu, tari ini digunakan untuk penyambutan raja atau pangeran. Sedangkan sekarang, tarian Sekapur Sirih digunakan ketika acara pernikahan.

Tari Sekapur Sirih dimainkan dengan iringan musik, seperti seruling, kulintang, gong, dan redap. Terkait busana dan atribut yang digunakan khas daerah Bengkulu. Uniknya, tarian ini terdiri dari lima orang atau jumlah ganjil.

Nah itulah beberapa tarian daerah Bengkulu yang beragam dengan berbagai pakaian khas di setiap pertunjukannya.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads