Makna Ornamen Aesan Gede dan Pak Sangkong, Pakaian Adat dari Sumatera Selatan

Makna Ornamen Aesan Gede dan Pak Sangkong, Pakaian Adat dari Sumatera Selatan

Izzah Putri Jurianto - detikSumbagsel
Selasa, 06 Jun 2023 04:20 WIB
Baju songket adat pengantin Palembang, Sumatera Selatan
Foto: dikhy sasra
Palembang -

Diantara sejumlah karya peradaban manusia, pakaian adat adalah salah satunya. Tidak hanya menjadi tanda pengenal dari suatu daerah, pakaian adat punya fungsi tersendiri.

Di Sumatera Selatan, pakaian adatnya dikenal sebagai Aesan Gede dan Pak Sangkong. Keduanya adalah pasangan, yang kerap dijumpai dalam acara resepsi pernikahan masyarakat Palembang. Terkenal dengan banyaknya ornamen yang membuat tampilannya begitu mewah, ternyata ada makna tersendiri di baliknya, loh. Baca penjelasan selengkapnya di sini, ya.

Pakaian Adat Aesan Gede dan Pak Sangkong

Salah satu ciri khas dari pakaian adat Sumatera Selatan adalah Aesan Gede dan Pak Sangkong yang dikenakan untuk resepsi pernikahan di Palembang. Dikutip dari berbagai sumber, Aesan Gede ialah lambang kesabaran. Identik dengan warna merah jambu berpadu dengan warna keemasan, membuat pakaian Aesan Gede tampak mewah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pakaian Pak Sangkong diperuntukkan bagi pengantin perempuan, dengan karakteristiknya yang tertutup seperti syariat Islam. Umumnya, Pak Sangkong menggunakan beludru sebagai bahan utama pembuatannya. Dengan berbagai ornamen yang melengkapinya, Pak Sangkong tak kalah cantik dari Aesan Gede saat dipakai.

Ornamen dan Makna Simbolik Aesan Gede dan Pak Sangkong

Aesan gede dan pak sangkong ialah pakaian adat Sumatera Selatan yang dikenakan saat resepsi pernikahan di Palembang. Merujuk pada jurnal berjudul Makna Simbol dalam Aesan Gede dan Pak Sangkong Pakaian Adat Pernikahan Palembang yang ditulis Eka Hikmawati, terdapat ornamen-ornamen istimewa dengan makna simbolik dibalik aesan gede dan pak sangkong ini.

ADVERTISEMENT

1. Kain Songket

Motif yang sering ditemukan pada pakaian adat ini adalah motif geometris abstrak murni dengan pengulangan garis zig-zag, yang disebut juga sebagai motif tumpal. Konon, motif tumpal dikenal sebagai motif tertua yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Motif ini menandakan bentuk keramahan dan saling menghormati antar masyarakat Palembang.

2. Celano Sutra

Celano sutra adalah penyebutan untuk celana sutra, dengan ciri khas bordiran bunga bertangkai menjalar di bagian bawahnya. Nama lain bordiran ini adalah motif sulur, yang menggambarkan kebahagiaan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

3. Dodot

Mirip dengan kain songket, dodot juga punya motif tumpal di bagian kanan dan kiri. Arti dari motif tumpal di sini adalah harapan agar pengantin Palembang bisa jadi pribadi yang ramah dan saling menghormati terhadap sesama.

4. Jubah

Jubah ditandai dengan wujud baju panjang dengan motif bunga teratai mengapung di atas air, yang merupakan akulturasi dari budaya Arab. Teratai tersebut merupakan simbol kemurnian dan kesucian, dengan harapan agar pengantin laki-laki berbahagia setelah menjadi pasangan suami istri.

5. Rompi

Rompi merupakan pakaian dalam dari pakaian adat pak sangkong untuk pengantin laki-laki. Pada rompi, terdapat motif tunas tumbuhan di bagian dada yang merupakan anjuran bagi manusia agar dapat bermanfaat bagi manusia lainnya.

6. Baju Kurung

Baju kurung yang dipakai oleh pengantin perempuan ialah bentuk pengaruh Melayu-Islam dengan motif bunga-bunga, sama seperti jubah yang dipakai pengantin pria. Maknanya pun sama, yakni harapan agar pengantin perempuan juga merasakan kebahagian setelah pernikahan.

7. Kesuhun Pengantin Laki-Laki

Ada dua motif pada kesuhun pengantin laki-laki. Pertama, motif cemen atau kemaluan laki-laki, yang merupakan pengingat bahwa laki-laki dituntut untuk jadi pemberani bagi keluarga dan masyarakat. Selain itu, ada motif bunga mawar yang menggambarkan kesucian dan keagungan keluarga.

8. Kesuhun Pengantin Perempuan

Tak hanya untuk pengantin laki-laki, ada pula kesuhun khusus pengantin perempuan. Motifnya pun ada dua, yakni cen dan mawar. Motif cen atau kelamin wanita melambangkan penghormatan kepada wanita yang menjadi sumber kehidupan. Sementara motif mawar dianggap sebagai simbol dari matahari dan bulan, yang artinya perempuan adalah bentuk nyata sifat keibuan, kelembutan, dan kekeluargaan.

9. Tebeng Malu

Untuk bagian kepala, ada tebeng malu yang merupakan penutup. Tujuan penggunaan tebeng palu ini adalah agar pengantin tidak saling melirik, memandang, dan berbicara satu sama lain.

10. Pending

Pending atau ikat pinggang dibuat dengan motif tumbuhan menjalar. Arti motif tersebut adalah harapan agar pengantin perempuan dan laki-laki siap untuk menyambut kehidupan baru mereka nantinya.

11. Selendang Pelangi

Motif garis geometris yang terdiri dari garis lengkung dan garis horizontal pada selendang pelangi punya arti masing-masing. Garis lengkung adalah simbol kebahagiaan, sementara garis horizontal ialah simbol ketenangan.

12. Kelapo Setandan

Kelapo setandan ditandai dengan motif bunga teratai dengan tangkai. Terdapat total tujuh tangkai bunga teratai, yang masing-masing artinya adalah pikiran perasaan, penglihatan, kebijaksanaan, kesadaran, kebesaran, dan kemurnian.

13. Ketu

Ketu merupakan mahkota berbentuk topi yang memiliki hiasan geometris membentuk objek-objek alam di bagian depannya. Sementara itu, di bagian sampin ketua terdapat bunga cempaka dan teratai. Makna hiasan geometris disini adalah keindahan dan kecintaan, sementara bunga cempaka dan teratai adalah gambaran keagungan dan kesucian.

14. Mahkota Pak Sangkong

Mahkota pak sangkong dikenakan oleh pengantin perempuan dengan cara diikat dari bagian kening ke belakang. ADa motif bunga teratai, bunga mawar, dan lingkaran di mahkota ini. Bunga teratai dan mawar melambangkan kesucian dan kekeluargaan, sementara bentuk lingkaran adalah simbol matahari yang menjadi kepercayaan kepada Tuhan yang menciptakan dunia.

15. Gandek

Sebelum memakai mahkota pak sangkong, gandek dikenakan terlebih dahulu. Dengan motif bunga teratai, gandek adalah gambaran bahwa perempuan Palembang identik dengan pemikiran yang suci.

16. Cempako

Cempako atau bunga cempaka melambangkan keanggunan. Artinya, orang Palembang harus anggun dalam berperilaku sehari-hari.

17. Sumping

Sumping yakni penutup telinga yang dibuat dari bunga. Sebagai simbol keindahan, maka sumping diharap dapat jadi pengingat bagi manusia untuk selalu mendengarkan segala ucapan yang baik.

18. Gelung Malang

Gelung malang adalah istilah untuk menyebut rambut yang digelung rapi. Karena bentuknya melengkung bagai garis horizontal, gelung malang selanjutnya disebut sebagai ketenangan dan kegembiraan, yang menggambarkan bagaimana perempuan Palembang punya pribadi yang rapi dan tenang.

19. Kembang Ure

Dibuat dari bahan pandan dan bunga warna-warni, kembang ure di dipakai di bagian belakang kepala. Bentuknya yang mirip dengan rambut perempuan, melambangkan bahwa perempuan Palembang adalah figur anggun yang penting kedudukannya dalam keluarga.

20. Terate

Terate adalah penutup dada yang memiliki motif bunga teratai. Identik dengan kesucian dan keagungan, motif ini adalah tanda bahwa laki-laki maupun perempuan Palembang diharapkan jadi pribadi yang sabar dan tabah.

21. Kalung Tapak Jajo

Kalung tapak jajo mudah dikenali karena hiasan kerbau di bagian ujungnya. Kerbau dikenal sebagai binatang yang membantu mengolah lahan pertanian, sehingga motif ini berarti kesuburan dan penolak bala.

22. Selempang Sawit

Dikenakan di bahu, selempang sawit punya makna tersendiri baik bagi laki-laki maupun perempuan. Mereka dianggap punya posisi yang sejajar, tidak timpang salah satunya.

23. Kecak Bahu

Sebagai hiasan bahu, kecak baju adalah simbol bagi laki-laki dan perempuan Palembang untuk senantiasa kuat dalam menjalani kehidupan mereka.

24. Gelang

Pada umumnya, gelang adalah aksesoris untuk menambah kecantikan penampilan. Hal ini sama halnya dengan gelang pada pakaian adat Sumatera Selatan yang menggambarkan sifat anggun.

25. Cincin

Perempuan yang sudah menikah dapat dikenali dari cincin yang ia kenakan.

26. Setangan

Setangan punya bentuk persegi panjang yang dibuat dari gabungan garis vertikal dan horizontal dengan motif garis zigzag di bagian depan. Masing-masing garis vertikal dan horizontal ini adalah lambang ketegaran, kemuliaan, dan ketenangan. Sementara itu, garis zig-zag identik dengan semangat.

27. Cenela

Terakhir, cenela atau sandal adalah alas kaki yang ternyata juga menyimpan makna mendalam. Cenela merupakan pesan bahwa dalam menjalani kehidupan ini, kita harus melindungi setiap langkah dengan agama.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads