Mengenal 4 Suku Besar di Sumsel, Ada yang Mirip Karakter Suku Batak

Sumatera Selatan

Mengenal 4 Suku Besar di Sumsel, Ada yang Mirip Karakter Suku Batak

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Senin, 15 Mei 2023 12:06 WIB
Jembatan Ampera
Jembatan Ampera (Prima/detikSumut)
Palembang -

Mengenal Sumatera Selatan tak puas rasanya jika hanya tahu Sungai Musi dan jejak Kerajaan Sriwijaya. Sebab, ada banyak suku yang harus juga dikerahui kalau main ke daerah ini.

Dalam catatan sejarah, Sumatera Selatan memiliki berbagai macam suku. Namun ada sejumlah suku yang tergabung dalam satu kelompok suku besar yang bermula dari Batang Hari Sembilan.

Budayawan Sumsel, Iwan Vebri Al Lintani menyebut wilayah Batang Hari Sembilan merupakan wilayah Negeri Kesultanan Palembang Darussalam. Wilayahya yakni Sumsel, Lampung, Bengkulu sampai ke Bangka Belitung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Batang Hari Sembilan bukan hanya sebutan nama anak sungai yang bermuara ke Sungai Musi. Melainkan juga dipakai sebagai nama suku asli yang ada di Sumsel.

"Di dalam batang hari sembilan banyak yang menafsirkan adalah jumlah sungai. Sungai Komring, Sungai Ogan, Sungai Lakitan, Sungai Leko, Sungai Rawas, Sungai Kelingi, Sungai Enim dan lainya. Masing-masing nama sungai itu mayoritas nama suku," kata Iwan saat berbincang dengan detikSumbagsel beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Secara garis besar, suku yang ada di Sumatera Selatan itu terdiri dari 4 suku bangsa yang diantaranya. Keempat suku itu ada Basemah atau Pasemah, Palembang, Suku Musi atau Rejang dan terakhir Komering.

Suku Basemah

Suku Basemah merupakan salah satu suku di yang berpusat di pegunungan aktif, yakni Gunung Dempo. Wilayah yang banyak ditinggali suku Basemah yakni Pagar Alam, sebagian Muara Enim dan OKU Selatan.

Suku Besemah memiliki suku kecil atau sub suku seperti Suku Gumay, Suku Semende dan Suku Ogan. Dalam bahasa keseharianya, Suku Basemah ini biasanya memakai dialek dengaan akhiran kalimat huruf 'e'.

Suku Palembang

Selanjutnya untuk Suku Palembang sendiri, kata Iwan, juga terpecah menjadi dua jenis, yakni Wong Jero (golongan bangsawan atau kerajaan) dan Wong Jabo (rakyat biasa).

"Secara bahasa Suku Palembang terbagi menjadi dua ragam atau jenis yakni. Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari. Umumnya bahasa Palembang menggunakan dialek berakhiran huruf 'o'," kata Iwan.

Suku Palembang, sudah jelas berpusat di Kota Palembang. Selain itu termasuk di dalamnya suku Penesak, Suku Pedamaran, juga suku Empat Lawang yang juga memakai dialek akhiran huruf 'O'.

Suku Musi

Ketiga ada suku Musi atau Suku Rejang, suku ini merupakan salah satu suku yang banyak berkedudukan di daerah pesisir Sungai Musi. Selain di Sumatera Selatan, Suku Rejang lebih banyak ditemukan di wilayah yang saat ini secara administratif masuk wilayah Bengkulu.

Di Sumatera Selatan sendiri, Suku ini masih bisa ditemukan di wilayah Musi Banyuasin, Musi Rawas, Banyuasin dan Panukal Abab Lematang Ilir atau Pali. Termasuk juga didalamnya Suku Kelingi, Suku Lakitan dan suku lain yang mendiami aliran Sungai Musi.

Nah, dalam bahasa keseharia suku Musi atau Suku Rejang ini memakai dialek bahasa dengan akhiran huruf 'e'. Meski berakhiran kata sama dengan Suku Basemah, bamun secara penyebutanya sangat jauh berbeda.

Suku Komering

Terakhir adalah suku Komering, suku ini tercatat sebagai suku terbesar. Wilayah suku Komering terbentang menyusuri aliran sungai Komering yang bermuara ke Sungai Musi.

Suku Komering tersebar di dua wilayah, Komering Ulu yang berpusat di daerah Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) dan Komering Ilir yang berpusat di Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI).

Walaupun begitu, pusat peradaban Suku Komering berada di Daerah Ranau dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Tak hanya itu, Suku Komering juga terdapat di daerah Lampung karena karakter suku Komering merupakan penjelajah.

Tapi jangan salah, Suku Komering juga terbagi jadi beberapa marga. Di antaranya marga Sakusangkunyit, Marga Buay Pemuka Peliung, Marga Muai Madang, Marga Sosoh Buay Rayap dan Marga Semendawai.

Menurut cerita rakyat turun temurun, kata Iwan, Suku Komering dan Suku Batak dikisahkan masih bersaudara. Sebab dua suku ini dinilai banyak kemiripan karakter.

"Hal itu bisa saja terjadi mengingat secara bahasa suku Komering dan suku batak memiliki banyak kemiripan. Ada legenda yang mengatakan seperti itu, dari masyarakat di daerah Ranau, sehingga bahasanya ada yang mirip dengan batak. Namun itu perlu pendalaman lagi," katanya.




(ras/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads