Rumah adat merupakan sebuah bangunan yang dibuat dengan ciri khusus unsur kebudayaan. Bangunan tersebut berfungsi sebagai tempat hunian atau lainnya dari satu generasi ke generasi selanjutnya pada masa dulu.
Di Provinsi Lampung, keanekaragaman budaya bisa dilihat dari rumah adatnya. Selengkapnya, berikut detikSumbagsel hadirkan 3 macam rumah adat Lampung dilansir dari berbagai sumber. Simak artikel ini hingga akhir, ya, detikers!
1. Rumah Adat Lamban Pesagi (Lampung Barat)
Melansir laman resmi Kemdikbud, ciri khas rumah adat Lamban Pesagi dapat dilihat dari bangunan tradisionalnya. Rumah adat yang masih bertahan tersebut terletak di desa Kenali, Lampung dengan ukuran 8,79 Γ 7,43 Γ 9,58 meter berorientasi utara-selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruang dalam rumah adat Pesagi dibagi sangat sederhana yakni ruang tengah, kamar dan dapur. Terbuat dari konstruksi kayu dan bambu dan serta atapnya yang ditutup ijuk, bangunan tersebut berlantaikan pelupuh bambu.
Lamban Pesagi merupakan rumah tradisional masyarakat Lampung yang menjadi aset warisan budaya. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pun menetapkannya sebagai situs rumah tradisional Pesagi berdasarkan UU RI No. 5 Tahun 1992.
2. Rumah Adat Nuwou Sesat
Dilansir dari buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R Rizky dan T Wibisono, ciri khas rumah adat Nuwou Sesat adalah lambang garuda yang menjadi marga masyarakat Lampung. Bangunan ini berguna sebagai tempat musyawarah antar marga.
Bahan bangunan rumah adat tersebut sebagian besar adalah kayu. Bentuk rumahnya seperti panggung agar kokoh apabila terjadi gempa bumi sekaligus untuk menghindari serangan hewan.
Di bawah ini adalah ciri khas dari rumah adat Nuwou Sesat:
- Anjungan, merupakan serambi berfungsi sebagai tempat pertemuan kecil.
- Ijan geladak, adalah tangga masuk yang dilengkapi dengan atap rurung agung dan hiasan payung besar.
- Ruang gajah harem, sebagai tempat beristirahat bagi para pemimpin warga atau penyimbang.
- Ruang tetabuhan, digunakan sebagai tempat menyimpan talo balak yakni alat musik tradisional Lampung mirip dengan kolintang.
3. Rumah Adat Sukadana (Lampung Timur)
Menurut laman resmi Kemdikbud, rumah adat Sukadana terletak di desa Sukadana, Lampung. Arsitektur bangunan tradisionalnya dibedakan menurut fungsi, seperti tempat tinggal, tempat ibadah, balai adat, tempat menyimpan benda-benda pusaka dan lumbung.
Menurut strata kepemilikan, rumah adat Sukadana dibedakan menjadi tiga, di antaranya lamban balak milik penyimbang marga, lamban gedung milik penyimbang suku dan lambing milik masyarakat umum. Tipe rumahnya berdenah bujur sangkar dan besar.
Rumah Sukadana terbuat dari kayu dan umumnya menghadap ke arah jalan. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat Lampung pada masa lalu memiliki keterampilan di bidang pertukangan, khususnya kayu.
Nah, demikian penjelasan tentang tiga macam rumah adat Lampung. Semoga artikel ini menambah pengetahuan, ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Felicia Gisela Sihite, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(mff/trw)