17,1 Ton Kerupuk Palembang 'Berlayar' ke Taiwan Lewat Pelabuhan Boom Baru

Sumatera Selatan

17,1 Ton Kerupuk Palembang 'Berlayar' ke Taiwan Lewat Pelabuhan Boom Baru

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Kamis, 25 Sep 2025 07:30 WIB
Wagub Sumsel Cik Ujang melepas perdana ekspor Kerupuk dan gula aren asal Palembang ke Taiwan
Foto: Wagub Sumsel Cik Ujang melepas perdana ekspor Kerupuk dan gula aren asal Palembang ke Taiwan (Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Sebanyak 17,1 ton kerupuk Palembang, Sumatera Selatan untuk pertama kalinya diekspor ke Taiwan. Ekspor ini dilakukan melalui jalur laut Pelabuhan Boom Baru Palembang.

Ekspor tersebut dilakukan oleh PT Awan Crackers Food merupakan salah UMKM Kerupuk dan Kemplang di Palembang. Taiwan merupakan negara tujuan pengiriman Kerupuk Wan sejak lama.

Co-Founder PT Awan Crackers Food (Awan Kerupuk), Awan mengatakan untuk ekspor kerupuk langsung dari Palembang melewati pelabuhan baru pertama kali dilakukan. Sebelumnya pengiriman kerupuk ke Taiwan biasanya melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengiriman langsung dari Palembang lewat Pelabuhan Boom Baru menggunakan PT kita sendiri merupakan perdana. Kebetulan sudah ada jalur langsung ke Taiwan," ujarnya.

Menurut Awan, ekspor kerupuk miliknya sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu, dengan pengiriman rata-rata 5 hingga 15 ton per pengiriman. Namun, untuk pengirimannya tidak menentu bisa sebulan sekali atau dua bulan sekali, tergantung permintaan pembeli.

ADVERTISEMENT

"Untuk pengiriman perdana hari ini ada 17,1 ton yang terdiri dari 11,1 ton kerupuk jumbo dan 6 ton kerupuk mawar kecil dan juga 1 ton gula aren," tuturnya.

Kerupuk yang dikirim ini nantinya akan diterima oleh pembeli di Taiwan dan nanti akan di goreng dulu,lalu dikemas untuk di jual di supermarket atau minimarket di Taiwan yang menjual makanan Indonesia.

Sedangkan untuk gula aren bisa dibuat untuk juga atau makanan manis lainnya. Selain mengekspor kerupuk, pada Januari tahun depan Awan juga akan mengekspor kopi ke Taiwan sebanyak 1 ton.

"Kopi yang dikirim merupakan kopi jenis robusta asal Pagar Alam,Sumsel. Kopi tersebut akan di kirim dalam bentuk bubuk dan nanti tinggal diseduh jika ingin minum kopi," ujarnya.

Kata Awan, untuk kerupuk saat ini Awan juga sedang penjajakan ke Negara Vietnam dan Belanda. Rencananya kerupuknya akan dikirim ke Vietnam dan Belanda.

"Kalau Belanda selama ini ada yang bawa tapi kalau disuplai langsung ke buyer langsung di sana belum ada sehingga saat ini masih kita jajaki," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Pramono mengatakan penting penting menjaga sekaligus mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi utama.

Selain itu, Sumsel juga perlu mencari alternatif pertumbuhan ekonomi baru, termasuk dari sektor UMKM.

"Bank Indonesia memiliki program pengembangan UMKM secara end-to-end. Kami kategorikan mulai dari usaha subsisten, yang sudah eksis tapi potensial, hingga yang siap ekspor dan go digital," katanya.

Bambang menjelaskanusaha kerupuk asal Palembang ini memiliki potensi ke depannya. Sebab, setelah ekspor ini dari Palembang ini berjalan, diharapkan terbentuk ekosistem yang melibatkan berbagai pihak.

Dengan begitu, dukungan perbankan maupun OJK dapat masuk pada sisi pembiayaan sehingga pengembangan produk terus berlanjut dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

"Karena kita tahu produk kerupuk ini merupakan hilirisasi dari komoditas perikanan yang bisa memberikan nilai tambah. Ini sangat-sangat baik," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Miftah Farid mengatakan secara nasional ekspor makanan dan minuman tumbuh 6% dari tahun ke tahun.

"Ini menunjukkan bahwa demand bagus, kedua kualitas kita semakin baik, dan compliance terhadap standar di luar negeri semakin baik," katanya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads