Gerakan Pangan Murah (GPM) makin intens dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan. Termasuk di Palembang, Bulog Sumsel Babel menggandeng Kodim 0418/Palembang dalam menggencarkan program tersebut.
GPM ini digelar di lapangan Kodim 0418/Palembang yang berada di wilayah Ilir Timur 2 Palembang, Kamis (24/7/2025). Di sana, Bulog Sumsel Babel melakukan kegiatan penjualan beras SPHP.
"Ada sebanyak 1.500 kg beras dijual kepada masyarakat. Di sini, kami bekerjasama dengan Kodim 0418/Palembang. Jadi, beras SPHP dijual melalui saluran Gerakan Pangan Murah," kata Rasiwan, Plt Pemimpin Bulog Sumsel Babel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasiwan menerangkan, program ini dilaksanakan serentak antara Bulog dan TNI di seluruh Indonesia sebagai upaya menjaga keseimbangan pasokan dan stabilitas harga.
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan baham pangan dengan harga yang relatif terjangkau.
"Terpenting, mampu menekan inflasi dan menstabilkan pasokan dan harga pangan," kata dia.
Dalam program tersebut, kata Rasiwan, masyarakat Palembang dapat membeli beras SPHP maksimal sebanyak 2 karung kemasan 5 kg, di mana harga satu karungnya Rp 58 ribu.
Selain penjualan SPHP, Bulog Sumsel Babel bersama Kodim 0418 juga menyalurkan bantuan pangan beras kepada masyarakat di sekitar wilayah kantor Kodim.
Rasiwan menjelaskan, secara keseluruhan penyaluran bantuan pangan beras di Sumsel berjalan lancar.
"Kami terus memonitoring penyaluran bantuan pangan. Dari hasil pemantauan, terlihat pembagian berjalan lancar, masyarakat antusias menerima bantuan, antrian juga sudah terkondisikan dengan baik," kata dia.
Rasiwan menjelaskan bahwa saat ini penyaluran bantuan pangan beras di wilayahnya sudah cukup baik. Bahkan capaiannya sudah menyentuh 39,7 persen.
Menurutnya, pihaknya akan terus berupaya agar penyaluran bantuan pangan beras dapat terus berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai target sesuai dengan jadwal seharusnya.
Diketahui, Bulog Sumsel Babel akan menyalurkan bantuan pangan beras itu kepada 554.317 keluarga penerima manfaat. Khusus di wilayah Sumsel jumlahnya sebanyak 505.094 KPM, selebihnya di Babel.
"Penerima bantuan akan menerima alokasi untuk 2 bulan, untuk Juni dan Juli," kata dia.
Dia menjelaskan penerima manfaat itu masing-masing mendapatkan 10 kilogram per bulan atau 20 kilogram per 2 bulan. Pemberian bantuan dilakukan karena adanya kecenderungan kenaikan harga beras pada saat ini.
"Penyaluran bantuan diberikan sekaligus untuk 2 bulan atau sebanyak 20 kilogram. Mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat, membantu daya beli mereka. Ini juga sekaligus menjadi upaya pengendalian harga beras karena kecenderungan harganya mulai naik saat ini," jelasnya.
Rasiwan menegaskan saat ini ketersediaan beras di gudang Bulog jumlahnya mencukupi kebutuhan masyarakat, baik di Sumsel maupun di Babel.
"Ketersediaan atau stok beras kita ada 100 ribu ton di gudang, sangat cukup untuk memenuhi SPHP dan bantuan pangan ini," katanya.
Untuk bantuan pangan beras di Sumsel, dia menyebut penerimanya bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dimutakhirkan oleh Kementerian Sosial bersama Badan Pusat Statistik (BPS).
Jumlah penerima terbanyak berasal dari Palembang yang mencapai 68.876 penerima. Kemudian Banyuasin sebanyak 46.340 penerima, OKI 45.952 penerima, Muara Enim 43.720 penerima, dan Musi Rawas 41.287 penerima.
Lalu Ogan Ilir 37.461 penerima, Muba 35.380 penerima, OKU Timur 34.306 penerima, Lahat 30.289 penerima, OKU Selatan 24.379 penerima, OKU 23.461 penerima, Lubuklinggau 17.668 penerima, Empat Lawang 15.164 penerima, Muratara 12.225 penerima, PALI 10.604 penerima, Prabumulih 10.056 penerima, dan Pagar Alam 7.926 penerima.
(dai/dai)