Menhub Jelaskan Alasan 3 Bandara di Tanah Air Berstatus Internasional Lagi

Nasional

Menhub Jelaskan Alasan 3 Bandara di Tanah Air Berstatus Internasional Lagi

Heri Purnomo - detikSumbagsel
Jumat, 09 Mei 2025 13:20 WIB
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menyiapkan ratusan personel operasional, untuk layanan angkutan udara calon jemaah haji (CJH) 2024. Kesiapan keberangkatan CJH dimulai dari asrama haji hingga keberangaktan di bandara.
Foto: Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang (Istimewa)
Jakarta -

Tiga bandar udara (bandara) di Tanah Air kembali berstatus internasional. Ketiganya yakni Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Bangka Belitung, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani di Semarang.

Dilansir detikFinance, Kementerian Perhubungan kembali membuka tiga status bandara di Indonesia menjadi bandara internasional, setelah sebelumnya sempat dicabut status internasionalnya pada masa pandemi Covid-19 .

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan pihaknya kembali membuka status internasional ketiga bandara itu karena saat ini sudah adanya peningkatan traffic dibandingkan pada masa Covid-19. Menurutnya, pembukaan status ini juga dilakukan sebagai bagian strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang traffic-nya sudah melebihi dari pada saat Covid-19, ini yang kita buka. Jadi kita memiliki penekanan kepada ekonomi, kemudian pariwisata, dan juga keagamaan. Nah ini yang menjadi salah tiga, di antaranya ya tiga pertimbangan kenapa kita kembali buka statusnya," kata Dudy di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Dudy menjelaskan, pemberian status bandara internasional diberikan selama 2 tahun dan akan kembali dilakukan evaluasi terkait efektivitas dari bandara tersebut terhadap perekonomian dan pariwisata di daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

Pihaknya juga akan kembali membuka status bandara internasional di berbagai bandara di Indonesia. Hanya saja pembukaan status tersebut tidak dilakukan secara keseluruhan.

"Kita kasih 2 tahun dan akan kita evaluasi. Karena memang salah satu pemerimbangannya adalah kita berharap dengan dibukanya itu ada wisatawan luar negeri yang masuk," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru sudah mengecek kesiapan Bandara SMB II Palembang yang statusnya kembali internasional. Inspeksi mendadak yang dilakukannya ke berbagai tempat pelayanan. Selain itu, Herman Deru juga secara langsung menghubungi pendiri Lion Air Grup Rusdi Kirana.

"Saya inspeksi kesiapan kita pasca reaktivasi Bandara SMB II menjadi bandara internasional. Kita harus secara detail mempersiapkan bandara ini, mulai dari Lanud-nya, Angkasa Pura-nya, staf, bea cukai dan online keimigrasian. Tak kalah penting adalah maskapainya. Saya sudah kontak langsung Pak Rusdi Kirana pimpinan Lion Grup," ujar Deru, Rabu (30/4/2025).

Dari hasil komunikasi dengan Rusdi Kirana, Deru menyebut bos Lion Air Grup itu menyambut positif. Lion disebutnya siap memberi angkutan perjalanan penumpang dari Palembang ke Malaysia atau Singapura dan sebaliknya.

"Lion sangat siap melayani penumpang dari Palembang ke Malaysia atau Singapura dan sebaliknya. Demand di dua negara itu kan tinggi, juga koneksinya juga ke Thailand dan ke mana-mana lagi kan, lebih membuka gerbang dunia," katanya.

Dia juga meminta pemisahan layanan untuk penerbangan domestik dan internasional. Kemudian X-Ray kembali diaktifkan ketika sudah ada penerbangan internasional, meski sudah setahun tak terpakai imbas pencabutan status internasional.

Sementara itu, Gubernur Babel Hidayat Arsani berharap status internasional untuk bandara ini dapat mendongkrak kebangkitan ekonomi dan pariwisata di Babel, khususnya Belitung.

"Kembalinya status internasional ini adalah sebuah pencapaian penting yang patut kita syukuri bersama. Penetapan ini diharapkan menjadi katalisator baru bagi pertumbuhan ekonomi pariwisata dan investasi di Bangka Belitung," kata Gubernur Babel Hidayat Arsani, Selasa (29/4/2025).

"Ini bukan hanya membuka akses penerbangan langsung ke mancanegara, tetapi juga membuka peluang besar bagi Belitung untuk memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia," sambungnya.

Hidayat menegaskan, Pemerintah Provinsi akan terus mendukung pengembangan sarana dan prasarana bandara, serta memperkuat promosi pariwisata, budaya dan potensi investasi daerah. Kata dia, Dengan kembalinya status tersebut, diharapkan Belitung dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara serta memperluas kerja sama ekonomi dengan berbagai negara.

"Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis Bandara HAS Hanandjoeddin akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tegasnya.




(dai/dai)


Hide Ads