Tegas! Diskon Tarif Listrik Tak Diperpanjang

Nasional

Tegas! Diskon Tarif Listrik Tak Diperpanjang

Heri Purnomo - detikSumbagsel
Jumat, 28 Feb 2025 20:41 WIB
BPS melaporkan tarif listrik mengalami deflasi 32,03% dan memberikan andil terhadap deflasi 1,47% pada Januari 2025. Hal ini terjadi akibat adanya diskon tarif listrik 50%.
Foto: Ilustrasi diskon tarif listrik (Grandyos Zafna)
Jakarta -

Diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan daya 2.200 Volt Ampere (VA) ke bawah dipastikan tak diperpanjang. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Dilansir detikFinance, program diskon tarif listrik ini dilakukan pemerintah sejak awal 2025 dan berakhir pada Februari. "Nggak dilanjutin (diskon tarif listrik)," kata dia.

Dadan mengatakan masyarakat yang sebelumnya mendapatkan diskon tarif listrik pada Januari dan Februari 2025. Lalu, pada awal Maret akan dikenakan kembali tarif normal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, besok (Sabtu) harga normal," katanya.

Diketahui, kebijakan diskon tarif listrik 50% yang berlaku selama dua bulan. Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, kebijakan itu dapat mengurangi beban masyarakat dan meningkatkan daya beli.

ADVERTISEMENT

Darmawan menjelaskan mekanisme penerapan tarif diskon listrik untuk pelanggan listrik prabayar dan pascabayar. Untuk listrik token atau prabayar, misalnya harga token Rp 100.000 jadi Rp 50.000.

"Tentu saja untuk pelanggan kami yang prabayar kami langsung secara otomatis menyesuaikan bahwa pembelian pulsa yang tadinya Rp 100.000 misalnya untuk kWh tertentu nanti hanya tinggal Rp 50.000, hanya menjadi separuhnya," kata Darmawan.

"Kemudian untuk yang pascabayar kami secara otomatis menyesuaikan tagihan listriknya untuk bulan Januari, Februari, dan tentu saja kalau ada pertanyaan mengenai ini kami sudah mempersiapkan WhatsApp number 087771112123," jelasnya.

Ia menjelaskan, kebijakan tersebut berlaku untuk pelanggan listrik dengan 2.200 VA ke bawah. Diskon tarif listrik 50% akan dirasakan oleh 81,4 juta pelanggan PLN.

"24,6 juta pelanggan 450 watt, kemudian ada 38 juta pelanggan 900 watt , ada 14,1 juta pelanggan 1.300 watt, dan ada 4,6 juta pelanggan 2.200 watt artinya dari total pelanggan rumah tangga kami adalah 84 juta ini menyasar pada 97% pelanggan rumah tangga kami," tutupnya.




(dai/dai)


Hide Ads