Burung Hantu Emas Ditemukan, Perburuan Harta Karun Sejak 1993 Berakhir

Burung Hantu Emas Ditemukan, Perburuan Harta Karun Sejak 1993 Berakhir

Weka Kanaka - detikSumbagsel
Selasa, 08 Okt 2024 15:00 WIB
Perburuan harta karun terlama di Prancis untuk mencari burung hantu emas
Perburuan harta karun terlama di Prancis untuk mencari burung hantu emas/Foto: BBC Magazine
Palembang -

Sejak 1993, di Prancis ada perburuan harta karun berupa burung hantu emas. Kini perburuan tersebut telah berakhir karena burung hantu emasnya telah ditemukan.

Dikutip detikTravel dari AP pada Senin (7/10/2024), perburuan itu resmi ditutup pada Kamis (3/10). Pengumuman itu disampaikan akun media sosial resmi pencarian harta karun tersebut. Akun itu menjelaskan bahwa token yang dibutuhkan untuk mengklaim hadiah utama telah ditemukan.

Kemudian lewat situs resmi, Michel Becker, si penulis buku teka-teki itu, mengimbau pemburu untuk tidak menggali lubang di lahan milik publik ataupun pribadi tanpa izin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan menggali! Kami mengonfirmasi bahwa tanda countermark (yang dibutuhkan) Golden Owl telah ditemukan tadi malam," demikian peringatan dalam aplikasi chatting Discord yang memiliki puluhan ribu pengikut tersebut.

Sementara pihak yang mengklaim telah menemukan token tersebut sedang dikonfirmasi lebih lanjut. "Oleh karena itu, tidak ada gunanya untuk terus menggali," sambung pengumuman tersebut

ADVERTISEMENT

Perburuan bertajuk 'On the Trail of the Golden Owl' itu dimulai pada 1993 dan menarik minat ribuan penggemar di seluruh Prancis. Para peserta diharuskan memecahkan 11 teka-teki dalam buku panduan, ditambah satu teka-teki rahasia untuk menemukan lokasi token tersebut.

Perburuan itu bermula dari sebuah buku teka-teki yang ditulis oleh penulis Regis Hauser dan seniman Michel Becker. Dari sebuah buku, terdapat 200 ribu pemain dari Prancis atau bahkan luar negeri yang dikenal sebagai 'owlers'.

Dalam sebuah film dokumenter di YouTube, Becker menjelaskan bahwa ia mengawasi dan mendanai pembuatan hadiah tersebut. Hadiah utamanya adalah patung burung hantu yang terbuat dari 3 kilogram emas dan 7 kilogram perak, serta serpihan berlian di bagian mukanya.

Hauser merupakan seorang arsitek intelektual teka-teki. Awalnya ia menggunakan nama pena sebagai Max Valentin. Itu dilakukan untuk menghindari para pemburu harta. Hingga kemudian ia meninggal pada 2009.

Sebelum meninggal, Hauser dan Becker memutuskan untuk mengubur replika burung hantu dan menyimpan yang asli di tempat yang aman. Saat ini, harta karun tersebut diperkirakan senilai 150.000 Euro atau sekitar Rp 2,58 miliar.

Penemunya harus menyerahkan replika burung hantu tersebut beserta jawaban dari semua teka-teki yang ada di dalam buku. Berakhirnya permainan ini pun membawa kesedihan bagi para penggemar lain di Discord.

"Saatnya mengeluarkan tisu," tulis salah seorang penggemar.

"Ini adalah akhir dari sebuah era," tambah yang lain.

Media Prancis juga menyebut perburuan itu adalah salah satu perburuan yang terpanjang. Sekitar 31 tahun.

"Saya kecewa karena saya pikir saya sudah dekat, tetapi pada saat yang sama saya lega karena perburuan ini telah berakhir," ujar salah satu peserta dari selatan Prancis kepada radio France Inter.

Ia yang berusia 30 tahun itu mengatakan telah menghabiskan seluruh akhir pekannya selama dua tahun terakhir untuk mencari burung hantu tersebut. Bahkan, ia mengaku terkadang harus menggali di tengah malam.

Sementara menurut film dokumenter tahun 2021, konsep ini terinspirasi dari The Masquerade, sebuah buku teka-teki tahun 1979 karya Kit Williams. Di mana para pemburu juga harus memecahkan sejumlah teka-teki untuk menemukan seekor kelinci emas.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikTravel dengan judul Akhir dari Perburuan 31 Tahun, Burung Hantu Emas Senilai Rp 2,5 M Ditemukan.




(sun/csb)


Hide Ads