Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat pergerakan ekonomi di Sumsel secara year on year (yoy), pada Maret 2024 surplus.
"Neraca perdagangan Sumsel Maret 2024 mengalami surplus US$ 308,87 juta," kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Rabu (8/5/2024).
Secara kumulatif nilai ekspor Sumsel Januari-Maret 2024 mencapai US$ 1.389,91 juta atau turun 21,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai ekspor terbesar Sumsel Januari-Maret 2024 ditunjukkan ke Tiongkok sebesar US$ 512,26 juta, India sebesar US$ 164,84 juta dan Malaysia sebesar US$ 128,28 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 57,95 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 22,40 persen dan 3,47 persen," tuturnya.
Nilai ekspor Sumsel pada Maret 2024 mencapai US$ 503,09 juta atau naik 12,94 persen dibandingkan ekspor Februari 2024. Dibanding dengan Maret 2023, nilai ekspor turun sebesar 21,54 persen.
"Ekspor nonmigas Maret 2024 mencapai US$ 461 juta, naik 16,02 persen dibanding Februari 2024. Dibanding Maret 2023 ekspor nonmigas turun sebesar 24,17 persen," tuturnya.
Dari sisi impor pada periode Maret 2024 mencapai US$ 194,22 juta atau turun 15,01 persen dibandingkan Februari 2024. Penurunan tersebut karena impor migas juga merosot.
Rincian total impor pada masing-masing penggunaan barang terdiri dari konsumsi US$ 11,50 juta, bahan baku penolong US$ 58,16 juta dan barang modal US$ 124,56 juta.
"Struktur paling tinggi dari impor kita yakni untuk barang modal dengan bagian mencapai 61,55 persen," pungkasnya.
(sun/des)