Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi di Bangka Belitung (Babel) secara bulanan (month to month) pada Maret 2024 sebesar 0,04 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) 104,04. Dengan begitu Inflasi Ramadan tahun ini lebih rendah dari 2023.
Sebab berdasarkan catatan BPS Babel, pada tahun 2023 atau Ramadan tahun kemarin, inflasi mencapai 0,42 persen (month to month, Maret 2023).
"Inflasi m-to-m Ramadan 2024 justru lebih rendah jika dibandingkan Ramadan 2023. Jika dilihat dari andil penyumbang inflasi maupun deflasi di Ramadan 2024 dan 2023, terlihat bahwa komoditas tarif angkutan udara memberikan perbedaan yang signifikan," kata Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga kepada detikSumbagsel, Senin (1/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toto menyebut pada 2023 komoditas tersebut adalah menyumbang inflasi. Sementara di 2024 menjadi komoditas yang menahan laju inflasi. Diketahui, beberapa bulan terakhir bandara di Bangka dan Beltung melakukan penambahan penerbangan.
"Penambahan flight dan masuknya beberapa operator penerbangan menjadi salah satu faktor semakin kompetitifnya harga tiket di Bangka Belitung. Meskipun tetap perlu diwaspadai peningkatan harga di Idul Fitri nanti seiring dengan permintaan yang pasti akan meningkat," imbuh Toto.
Ia menegaskan, komoditas penyumbang inflasi pada Maret 2024 yang utama adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Seperti beras, telur ayam ras, ikan laut segar (tongkol, tenggiri, ekor kuning), bumbu-bumbuan (cabai rawit, bawang putih, bawang merah), serta minyak goreng.
"Ramadan 2024 andil terbesar adalah di Kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil mencapai 0,10%. Sedangkan tingkat inflasi umum hanya sebesar 0,04%," ujarnya.
Dari seluruh kabupaten dan kota di Babel, inflasi month to month tertinggi di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) sebesar 0,32%. Sedangkan inflasi year on year tertinggi di Kota Pangkalpinang sebesar 2,24%.
"Secara m-to-m inflasi tertinggi di Bangka Belitung adalah di Kabupaten Beltim yakni sebesar 0,32%. Diikuti oleh Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,22%, serta Kota Pangkalpinang inflasi terendah sebesar 0,04%. Sementara Tanjungpandan menjadi satu-satunya yang mengalami deflasi yakni sebesar 0,54%," tutupnya.
(sun/mud)