Tanam Pohon di Hutan, Petani di Bengkulu Selatan Dapat Rp 70 Ribu per Batang

Bengkulu

Tanam Pohon di Hutan, Petani di Bengkulu Selatan Dapat Rp 70 Ribu per Batang

Hery Supandi - detikSumbagsel
Sabtu, 05 Agu 2023 15:45 WIB
Petani di Bengkulu Selatan dapat insentif menanam pohon
Foto: Istimewa
Bengkulu -

Petani di Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan didorong untuk menanam pohon di hutan. Supaya tertarik, mereka diberi insentif sebesar Rp 70 ribu per batang pohon. Hal ini bisa dijadikan sumber pendapatan baru bagi petani.

Desa Air Tenam terletak di perbatasan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan. Terdapat 57 kepala keluarga (KK) di sana. Mereka tinggal di dua kawasan hutan, yakni Hutan Kemasyarakatan (HKM) dengan luas 1.299 hektare dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) seluas 408 hektare.

Sebanyak 20 persen dari lahan tersebut telah menjadi lahan terbuka dan dimanfaatkan sebagai perkebunan oleh warga setempat. Fasilitator Komunitas Konservasi Indonesia WARSI di Desa Air Tenam, Hastina Purnama menjelaskan bahwa selama ini ada warga yang membuka lahan tanpa memikirkan fungsi hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agar fungsi hutan bisa kembali terjaga dan hutan yang terbuka bisa kembali hijau, maka ada program Baby Tree dengan cara menanam ulang lahan terbuka dengan pohon," kata Hastina, Sabtu (5/8/2023).

Selain diberikan insentif per pohon, warga juga bakal mendapatkan insentif untuk biaya perawatan pohon bagi warga yang behasil menanam. Cara ini, kata Hastina, diharapkan dapat menimbulkan minat dan rasa tanggung jawab warga desa.

ADVERTISEMENT

"Jadi warga yang ikut program Baby Tree ini harus menanam pohon hingga hidup dan merawatnya agar bisa mendapatkan insentif menanam pohon," lanjutnya.

Pohon yang ditanam tergantung permintaan warga. Bisa pohon durian, petai, atau pinang. Buahnya juga dapat dimanfaatkan warga untuk menjadi sumber pendapatan baru nantinya.

Ia melanjutkan, warga yang mengikuti program ini wajib memberikan laporan melalui aplikasi yang sudah disediakan. Tujuannya agar perkembangan pohon dapat dimonitor. Warga akan diminta melampirkan foto pohon serta data-data seperti ketinggian pohon.

"Setiap pohon yang ditanam kita berikan barcode khusus agar lebih mudah dimonitoring agar bisa mendapatkan insentif perawatan pohon yang ditanam," ungkap Hastina.

Saat ini, sudah ada 9.829 bibit pohon yang ditanam di desa tersebut oleh dua kelompok petani. Pembayaran insentif dicairkan dalam 4 tahap.

Sementara itu, salah seorang warga bernama Junaini menceritakan bahwa program ini telah membantu petani untuk berpartisipasi membangkitkan fungsi hutan. Petani juga terbantu dengan adanya penghasilan bagi mereka yang ikut menanam.

"Program ini sangat menarik, kita jadi termotivasi ikut menanam karena ada insentif yang kita dapakan, dan pohon yang kita tanam juga menghasilkan jika telah berbuah nanti," katanya.

Junaini sendiri telah menanam 460 bibit pohon dengan tiga jenis tanaman. Yakni pohon durian, jengkol, dan pinang.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads