LRT (Lintas Rel Terpadu) Sumatera Selatan atau biasa disebut LRT Palembang jadi moda transportasi alternatif di Kota Palembang. LRT berangkat dari Stasiun DJKA menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dan sebaliknya.
LRT Palembang melintasi 13 stasiun, yakni DJKA, Jakabaring, Polresta, Ampera, Cinde, Dishub, Bumi Sriwijaya, Demang, Garuda Dempo, RSUD Sumsel, Punti Kayu, Asrama Haji, dan Bandara SMB II.
Waktu tempuh dari DJKA ke bandara dan sebaliknya berkisar 30-45 menit. LRT ini dioperasikan PT KAI Divisi Regional III PAlembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Terbaru LRT Palembang 2023
Jadwal keberangkatan dimulai dari Stasiun DJKA pada pukul 05.04 WIB dan terakhir pada pukul 19.01 WIB. Sedangkan keberangkatan dari Stasiun Bandara SMB II pada pukul 06.00 WIB, dan terakhir pukul 19.55 WIB.
Simak selengkapnya dalam foto di bawah ini:
![]() |
Sejarah LRT Palembang
LRT di Palembang mulai dibangun pada tahun 2015. Proyek ini diinisiasi Pemprov Sumsel, diusulkan gubernur kala itu Alex Noerdin. Diarahkan untuk persiapan Asian Games pada Agustus 2018, di mana Palembang merupakan salah satu kota tuan rumah.
Jalur LRT Palembang memiliki panjang 23,4 kilometer. Sebagian besar merupakan jalur layang.
Prasarana selesai dikerjakan pada Februari 2018. Uji coba dilakukan pada Mei 2018, dan dioperasikan secara penuh pada 1 Agustus 2018 untuk Asian Games.
Dikutip dari detikFinance, LRT Palembang merupakan proyek dengan skema penugasan BUMN melalui Peraturan Presiden No. 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Provinsi Sumatera Selatan pada Oktober 2015.
Total anggaran yang dikeluarkan negara untuk pembangunan infrastruktur tersebut mencapai Rp 10,9 triliun. Seluruhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan pembayaran multiyears selama empat tahun sampai 2020.
Rincian anggaran disampaikan Menkeu Sri Mulyani saat meninjau proyek pada Rabu (24/5/2017).
"Jadi kira-kira akan empat tahun. Mulai dari 2016, sudah mulai dengan biaya yang relatif masih sedikit Rp 350 miliar, tahun ini akan kita masukkan Rp 1,2 triliun, tahun depan Rp 4 triliun, dan dari total Rp 10,9, sebagian besar mungkin akan terselesaikan di 2018, dan sebagian sangat kecil dituntaskan tahun 2020," urai Sri Mulyani saat itu.
(trw/trw)