Pecahan Rp 2 Ribu dan Rp 50 Ribu Mirip? BI Beri Penjelasan

Pecahan Rp 2 Ribu dan Rp 50 Ribu Mirip? BI Beri Penjelasan

Tim detikFianandce - detikSumbagsel
Sabtu, 27 Mei 2023 23:33 WIB
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan uang rupiah kertas tahun emisi (TE) 2022. Ada 7 uang pecahan yang secara resmi diedarkan, Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2000, dan Rp 1000. Berikut ini tampak depan dan belakang uang rupiah baru 2022, dikutip dari laman resmi Bank Indonesia.
Foto: Dok Bank Indonesia
Jakarta -

Banyak dibagikan di media sosial, uang pecahan Rp 2.000 tahun emisi 2022 dan pecahan Rp 50.000 tahun emisi 2016 disebut mirip. Kadang kalau tak mencermati, bisa salah ambil uang di dompet.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan sebenarnya ada banyak perbedaan pada masing-masing uang rupiah. Mulai dari warna hingga ukuran.

"Ada banyak fitur lain yang bisa membantu untuk membedakan uang rupiah. Mulai dari ukuran, yang makin kecil pecahan makin kecil ukurannya. Lalu ada angkanya sampai gambar pahlawannya. Sebagai pengguna kita juga harus cermat," kata Erwin dikutip dari detikFinance, Sabtu (27/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erwin memberi ilustrasi uang di Amerika Serikat. Mata uang dolar memiliki warna yang hampir serupa untuk sejumlah pecahan. "Di AS satu dolar sampai 100 dolar itu hampir mirip semua. Tapi mereka tidak masalah, karena memang harus cermat juga," ujarnya.

Uang pecahan Rp 2.000 Tahun Emisi 2022 diterbitkan pada 17 Agustus tahun lalu. Uang ini bergambar pahlawan nasional Mohammad Hoesni Thamrin pada bagian depan dan gambar tari piring, pemandangan alam Ngarai Sianok serta bunga Jeumpa pada bagian belakang. Berbahan serat kapas dengan ukuran 126 x 65 mm.

ADVERTISEMENT
Uang kertas Rp 50.000 tahun emisi 2016 yang disebut mirip Rp 2.000 baruUang kertas Rp 50.000 tahun emisi 2016 yang disebut mirip Rp 2.000 baru Foto: Hans Henricus BS Aron/detikcom

Sedangkan uang pecahan Rp 50.000 Tahun Emisi 2016 bergambar pahlawan nasional Ir H Djuanda Kartawidjaja di bagian depan. Tari Legong, pemandangan alam Taman Nasional Komodo dan Bunga Jepun Bali di bagian pada bagian belakang.

"Cintai lah rupiah, bangga juga dengan rupiah, dan dengan itu kita juga perlu memahami rupiah," kata Erwin.




(trw/trw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads