Potensi Bencana Meningkat, Warga Sumsel Diminta Waspada

Sumatera Selatan

Potensi Bencana Meningkat, Warga Sumsel Diminta Waspada

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Rabu, 24 Des 2025 01:29 WIB
Potensi Bencana Meningkat, Warga Sumsel Diminta Waspada
Foto: Saat pemaparan keselamatan tanggap darurat terhadap potensi bencana di Sumsel. (A Reiza Pahlevi)
Palembang -

Badan SAR Palembang menyebut potensi bencana di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan seiring masuknya puncak musim penghujan. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan bencana.

Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Manca Rah Wanto mengatakan bahwa intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir berpotensi memicu sejumlah bencana. Beberapa wilayah Sumsel juga masuk dalam kategori rawan banjir bandang, banjir genangan hingga tanah longsor seperti Pagar Alam, Lahat, dan Muara Enim. Wilayah pesisir seperti Palembang juga berpotensi banjir rob.

"Wilayah di daerah aliran sungai, dataran rendah, serta kawasan perbukitan paling rentan terdampak bencana jika hujan sedang-lebat terjadi secara terus menerus," ujarnya dalam Workshop Media Safety, Emergency and Crisis Reporting yang digelar Garuda Rescue Nusantara (GRN), Selasa (23/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai imbauan BMKG, terdapat ancaman cuaca ekstrem di beberapa daerah Sumsel. Sejumlah daerah juga telah melakukan mitigasi dengan menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi.

"Kita imbau agar masyarakat selalu waspada, bencana bisa terjadi kapan saja, terutama masyarakat di pesisir sungai. Kita juga minta masyarakat selalu memonitor kondisi cuaca terkini, khususnya saat terjadi hujan terus-terusan," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam upaya pengerahan personel dan penyelamatan, Kantor SAR Palembang membuka komunikasi dan ikut memantau kondisi lapangan. Masyarakat juga diminta segera melapor apabila membutuhkan evakuasi.

"Tim SAR bersiaga 24 jam dan akan memberikan bantuan evakuasi di titik-titik banjir. Personel yang kita siagakan ada 100 dan 15 perahu karet untuk penanganan bencana," tambahnya.

Terkait dengan workshop itu, Manca mengingatkan bahwa jurnalis kerap tiba lebih awal di lokasi bencana. Bahkan sebelum tim SAR lengkap berada di lapangan. Aspek keselamatan jurnalis menjadi hal yang sangat krusial.

"Media dan Basarnas itu 11-12, saling melengkapi. Media membantu menyampaikan informasi yang benar, sementara jurnalis juga perlu memahami batasan dan prosedur keselamatan di lapangan," katanya.

Workshop itu diinisiasi GRN yang merupakan pusat pelatihan tanggap darurat yang dibangun PT Putra Perkasa Abadi. Tim Emergency Response GRN di bawah komando ESDM Siaga Bencana juga telah terlibat dalam berbagai misi kemanusiaan. Mulai dari gempa Palu dan NTB, erupsi Gunung Semeru, hingga banjir dan longsor di Sumatera.

Ketua Pelaksana Kegiatan Muhajir Rodli menyebut, keselamatan jurnalis saat meliput bencana dan dalam situasi krisis menjadi fokus utama. Menurutnya, ketahanan bangsa menghadapi bencana ditentukan kesiapan SDM terlatih, teruji, dan mampu bekerja cepat dan terkoordinasi.

"Keselamatan adalah nilai universal yang harus dikembangkan lintas sektor dan lintas profesi, termasuk bagi jurnalis yang berada di garis depan saat bencana," ujar Muhajir.

Dalam sesi praktik keselamatan, anggota Emergency Response Team GRN memaparkan materi penanganan rescue, mulai dari evakuasi korban hingga penanganan kondisi darurat yang dapat berakibat fatal.

Dia menilai pentingnya pemahaman dasar pertolongan pertama sebagai langkah awal penyelamatan sebelum korban mendapatkan penanganan medis lanjutan.

"Penanganan awal sangat menentukan keselamatan korban. Prinsip utamanya adalah memastikan lokasi aman, melakukan penilaian cepat kondisi korban, dan memprioritaskan tindakan yang mengancam nyawa," katanya.

Pada korban yang kehilangan kesadaran, petugas harus segera memeriksa respons seseorang dan bantuan pernapasan. Jika korban tidak bernapas, tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR) harus segera dilakukan sesuai standar keselamatan, termasuk penggunaan AED bila tersedia.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads