Pencarian Bocah yang Hilang di Sungai Lematang Prabumulih Diperluas

Sumatera Selatan

Pencarian Bocah yang Hilang di Sungai Lematang Prabumulih Diperluas

Irawan - detikSumbagsel
Jumat, 05 Des 2025 18:40 WIB
Pencarian Bocah yang Hilang di Sungai Lematang Prabumulih Diperluas
Foto: Basarnas lakukan pencarian bocah hilang di Prabumulih. (Dok. Basarnas Sumsel)
Prabumulih -

Nabila Cantika, bocah berusia 5 tahun di Prabumulih, Sumatera Selatan, yang dilaporkan hilang belum ditemukan. Saat ini, tim Basarnas perluas area pencarian di hari ketiga.

Diketahui korban dilaporkan hilang secara misterius pada Rabu (3/12) sore menjelang Magrib di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.

Informasi yang didapat detikSumbagsel, peristiwa bermula sekitar pukul 17.30 WIB, Nabila terlihat sedang bermain dan bertemu kakeknya, Mayusup, di depan warung milik Mat Nuar. Saat itu, sang kakek meminta cucunya pulang karena hari sudah mulai gelap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Nabila pulang sendirian. Sekitar pukul 18.30 WIB, ibu kandung Nabila, Hentriani (35) menanyakan keberadaan putrinya yang belum pulang.

Kabar hilangnya bocah tersebut menyebar hingga membuat warga berbondong-bondong turun mencari. Pencarian dilakukan secara menyeluruh, termasuk menyisir permukiman, tepi Sungai Lematang hingga area pemakaman yang dianggap keramat.

ADVERTISEMENT

Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstaantin mengatakan pencarian sudah dilakukan sejak kemarin bersama dengan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Kantor SAR Palembang, TNI/Polri, Damkar, Tagana, Faji, BPBD dan Masyarakat namun hingga saat ini korban masih belum ditemukan dan kita perluas area pencarian.

"Untuk metode pencarian kita lakukan dengan membagi Tim SAR Gabungan menjadi Dua (2) Search And Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan pencarian dengan cara menyisir aliran Sungai Lematang dengan menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat sejauh 15 Km ke arah timur serta melakukan manuver perahu karet di lokasi-lokasi yang dicurigai," katanya kepada wartawan, Jumat (5/12/2025).

Raymond mengungkapkan manuver ini dimaksudkan untuk menciptakan gelombang air yang dapat mengangkat benda-benda yang berada di dalam air termasuk korban yang kemungkinan ada di dalamnya.

"Sedangkan SRU 2 melakukan pencarian melalui jalur darat dengan cara menyisir pinggiran sungai serta juga melakukan penyeberangan informasi kepada masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Lematang," ungkapnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads