Harga Ayam dan Telur di Palembang Naik, Pedagang Ungkap Penyebabnya

Sumatera Selatan

Harga Ayam dan Telur di Palembang Naik, Pedagang Ungkap Penyebabnya

Mutiara Helia Praditha - detikSumbagsel
Rabu, 03 Des 2025 20:00 WIB
Harga Ayam dan Telur di Palembang Naik, Pedagang Ungkap Penyebabnya
Foto: Pedagang ayam di Pasar Lemabang (Mutiara Helia Praditha)
Palembang -

Harga ayam potong dan telur ayam di pasar tradisional Palembang naik sejak satu minggu hingga satu bulan terakhir. Hal ini dipicu permintaan tinggi serta dampak program dan kegiatan akhir tahun.

Kenaikan paling signifikan terjadi pada ayam potong. Pedagang ayam, Andi, menyebut harga ayam berada di kisaran Rp 38.000-Rp 40.000 per kilogram dalam sepekan terakhir. Ia mengatakan lonjakan ini sudah mulai terjadi sejak tiga bulan terakhir.

"Biasanya Rp 30.000-an, sekarang mahal sejak tiga bulan. Akhir tahun memang naik karena banyak acara, dan sekarang faktor MBG (Makan Bergizi Gratis) juga," ujar Andi, Rabu (3/12/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang lainnya, Ita, menyampaikan hal serupa. Harga ayam di lapaknya naik dari Rp 32.000 menjadi Rp 37.000 per kilogram sejak hari Minggu lalu.

"Naiknya drastis nian sekarang. Banyak yang ngeluh katanya gara-gara MBG," katanya. Ia menambahkan permintaan ayam untuk kebutuhan anak sekolah membuat stok lebih cepat terserap.

ADVERTISEMENT

Selain ayam, harga telur ayam juga mengalami kenaikan. Ita menyebut harga telur kini mencapai Rp 28.000 per kilogram, naik dari kisaran Rp 26.000 sebelumnya.

Sementara itu, pedagang telur lainnya yang di Pasar Lemabang, Rina, mengatakan harga telur ayam stabil di Rp 27.500 per kilogram, tidak turun sudah berlangsung sekitar satu bulan.

"Sudah satu bulan mantap," ujarnya. Ia menambahkan telur asin dan jenis telur lainnya masih stabil dan tidak ikut naik.

Sejumlah pedagang juga menilai kenaikan harga dipicu oleh meningkatnya kebutuhan pasokan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menyebut permintaan ayam dan telur untuk memenuhi kebutuhan konsumsi anak sekolah membuat stok di tingkat pasar lebih cepat terserap, sehingga mempengaruhi kestabilan harga.

Program tersebut, menurut pedagang, menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga dalam beberapa minggu hingga bulan terakhir. Para pedagang memperkirakan harga masih berpotensi bergerak naik menjelang akhir tahun, terutama bila permintaan terus meningkat dan pasokan tidak stabil.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads