Herman Deru Minta Mobdin yang Ganti Pelat Hitam Setop Pakai BBM Subsidi

Sumatera Selatan

Herman Deru Minta Mobdin yang Ganti Pelat Hitam Setop Pakai BBM Subsidi

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 24 Nov 2025 06:00 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru
Gubernur Sumsel Herman Deru (Foto: A Reiza Pahlevi)
Palembang -

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mewanti-wanti mobil dinas (mobdin) dan mewah tak menggunakan BBM subsidi jenis solar. Solar subsidi hanya untuk kendaraan tertentu.

"Yang tidak berhak menerima subsidi janganlah. Satu, BG (nopol) merah yang suka mengganti BG hitam untuk dapat BBM subsidi, berhentilah," ujar Deru.

Menurutnya, kendaraan dinas seharusnya menggunakan BBM non subsidi. Indikasi kendaraan dinas menggunakan BBM subsidi itu akan mengurangi kuota solar Sumsel. Belum lagi mobil mewah yang seharusnya juga tak memakai BBM subsidi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian mobil mewah, jika merasa mobilnya mewah tidak usahlah mengambil BBM subsidi. Kasihan dengan mereka yang seharusnya berhak menerima. Yang berhak itu angkot misalnya, kendaraan pelat kuning, bus, kendaraan pelayanan umum dan kendaraan lain-lain yang sudah diatur," terangnya.

Dia memastikan, tak ada pengurangan kuota BBM solar di Sumsel. Surat edaran (SE) gubernur yang dikeluarkan 17 November 2025, hingga dikeluhkan pengguna dan pemilik kendaraan berbahan bakar diesel itu, untuk mengatur titik penjualan di SPBU agar tak mengakibatkan kemacetan di tengah kota.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau dikatakan gubernur mengurangi kuota, tidak ada, tidak ada pengurangan. Jadi hanya pengaturan tempat saja. Coba sekarang lihat, pernah nggak selancar ini di Kenten, di Demang Lebar Daun, atau Plaju. Termasuk SPBU pemda itu tidak saya kasih (distribusi solar subsidi)," katanya.

"Sekarang kita lihat, pernah tidak selancar ini dari Kenten Laut. Terus lagi Demang Lebar Daun dari Simpang Angkatan 45, supaya, ada nggak macet lagi. Ini supaya tidak mengganggu lalu lintas," sambungnya.

Dia memastikan, kuota solar untuk Sumsel tetap 600 ribuan kiloliter.

"Sebenarnya kita mengajukan 1,2 juta kiloliter, realisasi di lapangan itu 600 sekian ribu kiloliter per tahun untuk segmen kita ini. Tapi, saya mintanya 1,2 juta kiloliter, tapi ini kan menyesuaikan dengan kebutuhan," ungkapnya.

Dia menekankan kendaraan pribadi tidak akan kekurangan pasokan solar karena tersedia pilihan solar non-subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex.

"Ada pilihan lain, kendaraan pribadi bisa pakai Dexlite dan Pertamina Dex. Jadi kalau mobil bagus pakai non subsidilah," tukasnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads