Pahlawan dari Sumatera Selatan, Berikut Daftarnya!

Sumatera Selatan

Pahlawan dari Sumatera Selatan, Berikut Daftarnya!

Rhessya Maris - detikSumbagsel
Senin, 10 Nov 2025 08:31 WIB
ILUSTRASI HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER.
Ilustrasi hari pahlawan 10 November (Foto: Freepik)
Palembang -

Hari ini, 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Setiap provinsi mempunyai pahlawan di daerahnya seperti di Sumatera Selatan. Berikut daftar pahlawan Sumatera Selatan?

Salah satu pahlawan dari Sumatera Selatan yang familiar yakni Sultan Mahmud Badaruddin II. Nama pahlawan ini dipakai sebagai bandara di Kota Palembang.

Selain itu, ada juga beberapa nama pahlawan lain yang memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 daftar pahlawan dari Sumatera Selatan:

1. Mayjen TNI dr. Adnan Kapau (AK) Gani

AK Gani merupakan pahlawan Sumsel yang ikut berjuang melawan jepang. Pria kelahiran 16 September 1905 ini berasal dari daerah Bukit Tinggi, diketahui dia pindah ke Palembang mengikuti ayahnya yang berprofesi sebagai guru.

Gani merupakan siswa School Tot Pleiding Voor Inlandsche (STOVIA) dan Sekolah Tinggi Kedokteran Geneeskundige Hoge School (GHS). Usai mendapatkan gelar di bidang kedokteran, dirinya membuka praktik di Kota Palembang.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Gani mulai terjun dibidang politik saat dirinya masih muda. Ia aktif mengikuti organisasi, di antaranya Jong Sumatranen Bond dan Jong Java. Dirinya juga berkesempatan ikut kongress Pemuda yang di adakan pada Oktober tahun 1928.

Karirnya dalam berpolitik dimulai ketika dirinya menjadi anggota Partai Indonesia (Partindo). Usai Partindo bubar, Gani dan beberapa temannya mulai mendirikan partai baru yang bernama Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo).

Dirinya berjasa dalam segi medis saat jepang masuk sebagai penjajah ke Indonesia. Ia menjalankan tugas sosial dan pelayanan kesehatan bagi korban ganasnya penjajah. Selain itu, dirinya juga membentuk Penolong Keamanan Oemoem (PKO) yang berjasa bagi masyarakat kala itu.

AK Gani dikenal dengan kecerdasannya. Ia sampai mendapatkan julukan 'Raja Penyeludup' oleh Presiden Soekarno, sebab berjasa menyeludup barang hasil bumi untuk ditukarkan dengan amunisi dan senjata perang.

Selain itu, dirinya juga pernah menjabat sebagai Gubernur Muda Sub-provinsi. Saat inilah, dirinya mulai aktif kembali melakukan praktek kedokteran yang sempat ia kesampingkan akibat aktivitas militer dan politik.

Atas jasa-jasa yang ia lakukan, pada tahun 2007, berdasarkan keputusan presiden, dirinya resmi menjadi pahlawan nasional republik Indonesia. Ia juga mendapatkan penghargaan Bintang Gerilya, Lencana Gerakan Operasi Militer I dan II dan Bintang Mahaputra.

Ia menghabiskan sisa hidupnya untuk menjadi dokter di Palembang. Gani tutup usia pada 23 Desember 1968. Namanya kini diabadikan menjadi rumah sakit yang dikenal dengan RS Dr. Ak Gani.

2. Sultan Mahmud Badaruddin II

Pahlawan Indonesia asal Sumsel yang paling familiar adalah Sultan Mahmud Badaruddin II. Dikutip dari laman resmi Dinas Perpustakaan, dirinya merupakan seoranh sultan di Palembang Darussalam.

Sultan Mahmud Badaruddin II memiliki nama kecil Raden Hasan Pangeran Ratu. Ia diketahui naik tahta pada 12 April 1804 di umur 37 tahun. Saat itu ia menggantikan Sultan Mahmud Bahaudin, yang merupakan ayah kandungnya.

Ia dikenal sebagai sosok yang mahir di segala bidang, di antaranya agama, politik hingga pelayaran dan pertanian. Ia juga beberapa kali ikut turun melawan penjajah. Dirinya berhasil meringkus Inggris dan Belanda pada tahun 1819.

Lebih lanjut, Sultan Mahmud Badaruddin II sempat turun tahta akibat bersekutu dengan inggris. Namun, berkat HW Muntinghe, dirinya kembali naik tahta pada 7 Juni tahun 1818.

Dirinya juga sempat di asingkan ke Ternate, usai kalah dari pasukan belanda pada 3 Juli 1821. Dirinya diketahui wafat pada 26 November 1852 di tanah Maluku Utara.

Atas jasa-jasanya, berdasarkan Keputusan Presiden Tahun 1984, ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Selain itu, Keraton Kesultanan Palembang kini menjadi monumen bersejarah yang diberi nama Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Terakhir, dirinya juga diabadikan dalam uang pecahan Rp 10.000 keluaran tahun 2005 dengan ciri khas rumah limas di dalamnya.

3. AM Thalib

Dikutip dari akun resmi Kesultanan Palembang Darussalam. AM Thalib merupakan salah satu pejuang asal Sumsel, yang ikut berjuang melawan penjajah pada Agresi Militer II.

Pada umurnya yang ke 17 tahun, AM Thalib sudah menduduki kursi wakil ketua di Pemuda Sumber Karesidenan Palembang pada tahun 1939. Di kesempatan yang sama, dirinya juga merupakan anggota direksi Koperasi Setia.

Ia mulai masuk ke dalam dunia politik, saat AM Thalib bergabung ke Gabungan Partai Politik Indonesia (GAPI), dirinya juga pernah menjadi sekertaris serta Wakil Ketua di Parindra pada tahun 1939 hingga 1942.

Setelah menjamah dunia politik, AM Thalib beralih ke dunia jurnalistik pada tahun 1942. Ia diketahui pernah menjadi redaktur pada Surat Kabar Sinar Matahari dan Majalah Fajar Menyingsing di Palembang.

Lebih lanjut, pada tahun 1945 AM Thalib menjadi Kapten TNI dan menjabat sebagai Kepala Peperangan Tentara Sub Komando Sumsel (Sub-KOSS). Dilanjutkan, menjadi Kepala seksi mobilitas Divisi Garuda Sumsel pada tahun 1947.

Atas jasanya. Ia menerima penghargaan tiga Satya Lencana, yaitu Bintang Geriliya dan Bintang Clash 1 serta 2.

AM Thalib dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta. Namanya juga diabadikan menjadi nama gedung Korem 044/Garuda Dempo Palembang.

4. Raden Fatah

Raden Fatah Merupakan seorang putra dari Raja Kertabumi (Prabu Brawijaya V) dari kerajaan Majapahit bersama selirnya yang bernama Siu Ban Ci.

Raden Fatah memiliki peranan besar dalam penyebaran agama islam di tanah Sumatera Selatan. Dirinya dikenang sebagai pahlawan asal sumatera. Bahkan, namanya kini diabadikan sebagai Universitas Islam terbesar di Kota Palembang.

5. Jendral Harun Sohar

Melansir dari Skripsi yang bertajuk Peranan Harun Sohar dalam Masa Revolusi Fisik di Lahat tahun 1945 karya Eva Suciani. Harun Sohar merupakan pejuang asal Sumatera Selatan yang berperan penting dalam pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kini di kenal sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Harun Sohar lahir di Desa Muara Tiga, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat. Saat Jepang menduduki wilayah Pagar Alam, ia memulai pendidikan militernya dan dirinya menyelesaikan pendidikan militer pada tahun 1944 serta mendapat pangkat Letnan Dua.

Selama agresi Belanda, ia menduduki jabatan sebagai Komandan Brigade Garuda Dempo. Selain itu, Ia juga diangkat sebagai Kepala Staf Kodam Sriwijaya dan lanjut menjadi Panglima Kodam IV/Sriwijaya pada periode 1958-1962.

Nah, itulah nama-nama pahlawan asal Sumatera Selatan yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Artikel ini dibuat oleh Rhessya Maris, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads