Pelajar di Lampung Setop Sekolah, Dicibir hingga Minder karena Pemulung

Pelajar di Lampung Setop Sekolah, Dicibir hingga Minder karena Pemulung

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Kamis, 23 Okt 2025 06:30 WIB
Kondisi rumah Gina, pelajar di Lampung yang putus sekolah usai dicibir jadi pemulung.
Foto: Kondisi rumah Gina, pelajar di Lampung yang putus sekolah usai dicibir jadi pemulung. (Tommy Saputra)
Lampung -

Di sebuah rumah kontrakan sederhana di Bandar Lampung, Gina Dwi Sartika (16) kini menghabiskan hari-harinya bukan dengan buku pelajaran, melainkan karung bekas. Setiap pagi, ia membantu ibunya memulung barang rongsokan untuk dijual.

Gina, mantan siswi SMPN 13 Bandar Lampung, memilih berhenti sekolah karena merasa minder. Ia tak kuat mendengar cibiran teman-teman yang mengejek pekerjaan sang ibu.

"Orangtua saya dibilang tukang rongsok," kata Gina lirih saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Remaja itu bercerita, olokan yang datang bertubi-tubi membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Ia sempat bolos selama lebih dari seminggu, hingga akhirnya memutuskan berhenti sekolah.

"Waktu itu saya kelas VIII. Malu sama teman-teman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ibunya, Misna Megawati (42), mengaku berat hati melihat anaknya berhenti sekolah. Namun kondisi ekonomi keluarga membuat mereka tak punya banyak pilihan.

"Saya ini tulang punggung. Kalau dia sekolah, siapa yang bantu saya cari barang bekas?" kata Misna.

Ia berharap Gina tetap bisa melanjutkan pendidikan, meski bukan di sekolah formal.

"Paling tidak ambil Paket B sampai lulus SMA, biar nggak kayak saya," harapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh, membantah kabar bahwa Gina berhenti karena perundungan di sekolah.

"Tidak ada perundungan. Gina sendiri yang minta berhenti dan pindah," jelasnya.

Amaroh menuturkan, pihak sekolah sempat berusaha menahan Gina agar tetap belajar, namun gadis itu bersikeras ingin keluar karena alasan biaya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Bandar Lampung turut menelusuri kasus ini.

Menurut perwakilan P3A, Prisnal, tidak ditemukan adanya bukti perundungan terhadap Gina.

"Waktu sekolah mendatangi rumahnya, Gina bilang mau pindah ke Paket B yang gratis. Selain itu, dia juga ingin bantu ibunya bekerja," ujarnya.

Kini, di sela-sela mengumpulkan botol plastik dan kardus bekas, Gina masih menyimpan keinginan untuk kembali bersekolah.

"Kalau ada rezeki, pengin lanjut lagi," katanya pelan.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads