Tahukah detikers ada kelompok orang yang tidak boleh mengonsumsi jahe sebab akan menimbulkan bahaya bagi tubuh. Kelompok tersebut dianjurkan untuk menghindari rimpang pedas ini agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.
Pada umumnya jahe yang dikonsumsi sehari-hari dalam bentuk makanan atau minuman jarang menimbulkan efek samping, atau hanya yang ringan saja.
Efek samping baru akan terasa bila jahe dikonsumsi berlebihan. Secara umum, anjuran mengonsumsi jahe tidak lebih dari 4 gram per hari. Apabila berlebihan makan akan berdampak buruk bagi sembilan orang ini.
9 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Konsumsi Jahe
Inilah daftar 9 kelompok yang tidak boleh konsumsi jahe dikutip buku Panduan Praktis Merawat dan Membudidayakan Tanama Jahe karya Majella Setyawan
1. Orang yang Memiliki Kelainan Darah
Secara teori, jahe dapat mengurangi kemampuan sel darah atau trombosit untuk berkumpul dan menutup luka. Hal ini berisiko meningkatkan perdarahan.
Kendati begitu, penelitian menemukan bukti yang masih saling bertentangan. Bagi yang memiliki kelainan pembekuan darah, misalnya hemofilia, konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi jahe.
Apabila mengonsumsi jahe dan timbul keluhan seperti mudah memar, berdarah, atau perdarahan yang sulit berhenti, segera hentikan.
2. Orang yang Sedang Konsumsi Obat Tertentu
Interaksi obat akan terjadi bila diminum secara bersamaan dengan makanan atau lainnya. Interaksi ini bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas obat untuk menyembuhkan penyakit.
Berikut ini daftar obat-obatan yang dapat menimbulkan interaksi dengan jahe:
- Antiplatelet: obat untuk penyakit jantung misalnya clopidogrel
- Antikoagulan: Obat untuk menghambat pembekuan darah misalnya warfarin
- Antiradang nonsteroid/OAIN: Misalnya aspirin
- Antihipertensi: Misalnya captopril
- Obat diabetes: Misalnya metformin
Bagi yang mengonsumsi obat di atas harus konsultasi ke dokter sebelum memutuskan minum jahe dalam bentuk apapun.
3. Ibu Hamil
Jahe banyak disarankan untuk wanita hamil terutama pada trimester pertama. Hal ini dikarenakan bahan alami dari jahe diyakini dapat mengurangi mual dan muntah.
Walaupun begitu, ibu hamil tetap harus memperhatikan beberapa hal termasuk dosis jahe yang dikonsumsi. Bagi ibu hamil, dosis jahe yang disarankan adalah 1.000-1.500 miligram per hari yang dibagi dalam dua hingga empat kali konsumsi.
Lebih dari dosis tersebut bisa mengkhawatirkan kondisi kandungan sehingga berdampak negatif. Misalnya munculnya rasa terbakar di lambung.
4. Penderita Diabetes
Jahe memiliki efek yang bisa mengurangi kadar gula darah. Karena itu, penderita diabetes harus memantau gula darah setelah mengonsumsi jahe.
Jika terlalu banyak jahe yang dikonsumsi dapat membuat penderita merasa lemas dan pusing. Bial kondisi terus tidak membaik, segera mencari bantuan medis.
Bagi penderita yang ingin mengonsumsi jahe secara rutin, perlu melakukan konsultasi dengan dokter tentang obat yang tepat agar bisa mengurangi kemungkinan penurunan kadar gula darah.
5. Penderita Gerd
Dosis jahe dalam jumlah kecil dapat membantu keluhan GERD, misalnya meredakan rasa tidak nyaman di perut, dada, dan kembung. Kandungan antioksidan di dalam jahe dinilai bisa membantu mengurangi kontraksi lambung dan mengurangi risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Kendati begitu, penderita GERD perlu memperhatikan dosis konsumsi jahe dalam sehari. Selain itu, jahe tidak dianjurkan diminum saat perut kosong.
Hal itu bertujuan untuk menghindari efek samping yang membahayakan tubuh, misalnya nyeri perut, gas menumpuk, serta panas di dada.
6. Orang yang Melakukan Tindakan Medis
Bagi yang gemar mengonsumsi jahe dan melakukan tindakan medis seperti operasi, sebaiknya mulai menghentikan kebiasaan tersebut sebelum hari H.
Hal itu bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saat tindakan. Jadi, jangan lupa memberi tahu dokter mengenai kebiasaan tersebut.
7. Orang dengan Kekurangan Berat Badan
Jahe dikenal sebagai tanaman herbal yang dapat membantu menurunkan berat badan. Jahe bekerja pada enzim pencernaan di lambung dan menekan nafsu makan. Alhasil berat badan pun turun.
Apabila seseorang memiliki kondisi kurang berat badan yang ditandai dengan indeks massa tubuhnya kurang dari norma, mengonsumsi jahe terus menerus akan membuatnya kehilangan nafsu makan dan kekurangan berbagai nutrisi.
8. Penyakit Jantung
Bagi penderita penyakit jantung sebaiknya hindari mengonsumsi jahe dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu lama. Hal ini dikarenakan kandungan jahe dapat menurunkan efektivitas obat sehingga tidak menutup kemungkinan kondisi penyakit jantung yang dialami bisa lebih buruk.
9. Memiliki Batu Empedu
Dosis jahe dalam jumlah banyak dapat meningkatkan cairan empedu dan kontraksi pada saluran empedu. Jika memiliki batu empedu dan mengonsumsi jahe maka akan meningkatkan kontraksi sehingga berisiko batu akan tertahan dan menghalangi aliran empedu.
Walaupun secara ilmiah belum dipastikan efek samping jahe, ada baiknya menghindari mengonsumsi berlebihan bagi 9 kelompok di atas. Semoga berguna, ya.
Simak Video "Bikin Laper: Sensasi Unik Bebek Goreng Isi Bumbu Jahe"
(mep/mep)