Perkuat Kolaborasi, Lampung Dukung Swasembada Pangan Nasional 2025

Lampung

Perkuat Kolaborasi, Lampung Dukung Swasembada Pangan Nasional 2025

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Kamis, 09 Okt 2025 12:00 WIB
Gubernur Lampung, Rahmad Mirzani Djausal
Foto: Gubernur Lampung, Rahmad Mirzani Djausal (Dok. Pemprov Lampung)
Lampung -

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dan Pangdam XXI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengikuti kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025 secara daring di Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung, Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Nasional Swasembada Pangan 2025, yang dipusatkan di Kabupaten Tangerang dan dipimpin langsung Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Mirza menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat produksi komoditas strategis, khususnya jagung dan beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami banyak berkolaborasi dengan Polda Lampung untuk mendukung target produksi jagung dan beras. Ke depan, kami akan lakukan penyuluhan bagi petani yang bermigrasi dari singkong ke jagung," ujar Gubernur Mirza saat berdialog dengan Menteri Pertanian.

Mirza menyebutkan, pemerintah daerah tengah mendorong petani singkong beralih ke jagung karena prospeknya lebih menjanjikan serta adanya jaminan penyerapan hasil panen oleh Bulog.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dukungan permodalan disiapkan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR), kerja sama dengan Bank Lampung, dan keterlibatan industri pakan ternak sebagai off-taker.

"Kami akan mulai memigrasikan sebagian lahan singkong menjadi jagung. Kami mohon dukungan bantuan bibit dan pompa air agar program ini bisa berjalan cepat," kata Mirza.

Menurut Mirza, langkah ini juga diambil untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mengingat harga singkong beberapa waktu terakhir cenderung fluktuatif dan merugikan.

"Kita ingin petani bangkit lewat komoditas jagung yang lebih menjanjikan," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika melaporkan bahwa Polda Lampung telah membangun Gudang Ketahanan Pangan di Desa Purwotani, Lampung Selatan.

Gudang seluas 7.000 meter persegi itu mampu menampung sekitar 1.400 ton jagung, dilengkapi dengan empat alat pengering, empat mesin pemipil jagung mobile, dan empat hand tractor yang bisa digunakan masyarakat.

"Saat ini sudah ada sekitar 30 ton jagung hasil serapan dari Bulog dan masyarakat. Penanaman jagung serentak juga dilakukan di lahan 1.054 hektare di seluruh Lampung," jelas Helmy.

Ia menambahkan, serapan gabah di Lampung bahkan telah melampaui target hingga 111 persen, dan sebagian hasilnya disalurkan ke provinsi lain atas kebijakan Gubernur Lampung.

"Ini hasil kerja sama yang solid antara Polda, Pemprov, Bulog, dan para petani," kata Helmy.

Triono, petani dari Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, menjadi salah satu penerima manfaat program migrasi singkong ke jagung. Ia mengaku kini lebih optimistis menatap masa depan pertanian.

"Dulu tanam singkong, kadang cuma balik modal. Sekarang jagung lebih menjanjikan, apalagi ada bantuan KUR dari Bank Lampung dan jaminan pembelian dari Bulog," ujarnya.

Triono kini menggarap dua hektare lahan jagung dan berencana memperluas hingga lima hektare.

"Keuntungan jagung jelas lebih baik. Harga lebih stabil, dan pasarnya pasti," tambahnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads