MAN Insan Cendekia OKI Jadi Sekolah Garuda Transformasi, Target Cetak Pemimpin

MAN Insan Cendekia OKI Jadi Sekolah Garuda Transformasi, Target Cetak Pemimpin

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Rabu, 08 Okt 2025 13:20 WIB
Wamenag Muhammad Syafii saat meninjau MAN Insan Cendekia OKI.
Foto: Wamenag Muhammad Syafi'i saat meninjau MAN Insan Cendekia OKI. (A Reiza Pahlevi)
OKI -

MAN Insan Cendekia di Ogan Komering Ilir (OKI) ditunjuk menjadi Sekolah Garuda Transformasi di Sumatera Selatan. Pengenalannya dilakukan serentak dengan 15 Sekolah Garuda lain se-Indonesia, Rabu (8/10/2025). Sekolah ini ditarget mencetak siswa unggul untuk menyiapkan generasi emas 2045.

Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi'i hadir dalam pengenal Sekolah Garuda. Dia mengatakan, latar belakang dibentuknya sekolah ini berkaca dari pengalaman Presiden Prabowo Subianto saat masih muda. Ada batasan bagi penduduk pribumi untuk masuk ke tempat-tempat tertentu.

"Diskriminasi itu membuat Prabowo bercita-cita memimpin Indonesia agar menjadi lebih baik ke depan, hal itu tergantung dari bagaimana pendidikan yang kita berikan kepada anak bangsa," ujar Syafi'i.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tahun awal kepemimpinan, Prabowo kemudian memecah kemendikbudristek menjadi tiga bagian. Yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), dan Kementerian Kebudayaan.

Kemudian dalam programnya, Prabowo juga akan merenovasi 330 ribu sekolah, pemberian makan bergizi gratis (MBG), cek kesehatan gratis bagi siswa, peningkatan kesejahteraan guru, dan pembentukan sekolah rakyat.

ADVERTISEMENT

"Lalu, untuk calon-calon pemimpin yang memiliki pemikiran lebih unggul dari teman-teman sebayanya, karena dia melihat founding father Indonesia adalah orang-orang unggul terdidik secara nasional. Maka disiapkan Sekolah Garuda," katanya.

Hingga 2029, pemerintah menargetkan akan membentuk 80 Sekolah Garuda Transformasi. Sedangkan untuk Sekolah Garuda Baru, target yang dicanangkan adalah membangun 20 sekolah hingga 2029. Untuk tahap awal, ada 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 titik Sekolah Garuda baru.

"Sekolah Garuda disiapkan untuk menciptakan generasi emas, calon-calon pemimpin bangsa di 2045 dengan kecerdasan, keunggulan, ketangguhan, berdaya saing global dan berakhlak mulia," jelasnya.

"Menurut prediksi dunia, pada saat itu (2045) Indonesia akan menjadi negara terkuat, terbesar, dan termakmur nomor 4 dunia. Kita meyakini, pembinaan sekolah-sekolah unggul ini akan mampu membuat anak-anak kita memiliki daya saing global," sambungnya.

Penambahan fasilitas, katanya juga akan dilakukan menyesuaikan dengan kualifikasi yang ada. Dia yakin, alumni MAN IC OKI akan menjadi lebih unggul.

"Tentunya akan ada peluang mendapatkan beasiswa ke berbagai kampus terbaik di dunia negara. Untuk kurikulum, semua sama. Tapi, ada kualifikasi khusus yang tidak diajarkan di sekolah lain, hanya bisa dilakukan di sekolah unggulan ini," ungkapnya.

Sementara Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof Stella Christie menambahkan Sekolah Garuda hadir untuk memperluas kesempatan agar semakin banyak anak Indonesia dari pelosok negeri bisa menembus kampus-kampus terbaik dunia.

"Sekolah Garuda menjadi penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan. Sekolah Garuda adalah cara pemerintah memperluas akses pendidikan unggul yang inklusif. Meracik talenta sains dan teknologi dari anak-anak berprestasi dari penjuru negeri," kata Stella.

Pengenalan serentak 16 titik Sekolah Garuda dimulai Rabu. Selain di Sumsel, 11 Sekolah Garuda transformasi meliputi SMAN 10 Fajar Harapan Aceh, SMA Unggul Del Sumatera Utara, SMAN Unggulan MH Thamrin DKI Jakarta, SMA Cahaya Rancamaya Jawa Barat, SMA Taruna Nusantara dan SMA Pradita Dirgantara di Jawa Tengah.

Kemudian SMAN 10 Samarinda Kalimantan Timur, SMAN Banua BBS Kalimantan Selatan, MAN Insan Cendekia Gorontalo, SMAN Siwalima Ambon Maluku, dan SMA Averos Sorong Papua Barat Daya.

Sementara 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda baru yang juga turut dikenalkan terdapat di Belitung Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Utara.

Stella mengatakan, Sekolah Garuda ini ditopang tiga pilar. Pertama sebagai penyeimbang akses, inkubator pemimpin, dan meningkatkan prestasi akademik siswa serta membangun jiwa pengabdian masyarakat.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads