Keluarga Santri di Belitung Kembalikan Santunan dari Ponpes Al Khoziny

Bangka Belitung

Keluarga Santri di Belitung Kembalikan Santunan dari Ponpes Al Khoziny

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Selasa, 07 Okt 2025 21:20 WIB
Keluarga korban mengembalikan uang santunan.
Foto: Keluarga korban mengembalikan uang santunan. (Dok. Pribadi Abdul Fattah)
Belitung -

Keluarga Muhammad Soleh (22), santri yang turut menjadi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny Buduran, di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengembalikan uang santunan. Uang itu dikembalikan karena ingin mendapat ridho dari Allah SWT.

"Santunan memang dikembalikan oleh kakak kami yang menerima waktu itu, dengan alasan mengharap ridho guru dan kyiai. Pertimbangan lain adalah pondok dianggap lebih membutuhkan dana tersebut setelah musibah terjadi," kata Sukron Muchlis kakak Muhammad Soleh kepada detikSumbagsel, Kamis (7/10/2025).

Sukron menjelaskan santunan diserahkan kepada kakak tertua Soleh, Abdul Fattah sekaligus alumni dari Pondok Al Khoziny, pada 30 September 2025 lalu di sebuah penginapan. Uang diserahkan oleh perwakilan pondok, Gus Mamat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menyerahkan salah satu pengasuh yaitu Gus Mamat. Jadi yang menerima kakak kami. Kami waktu itu tidak sampai ke Sidoarjo karena khawatir terhadap mental ibu kami yang baru kehilangan anaknya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Kepada detikSumbagsel, Fattah membeberkan alasan dirinya mengembalikan uang tersebut saat menerima santunan.

"Alasan saya mengembalikan ini adalah karena uang tersebut adalah dari guru kami. Sementara selama saya ataupun adik saya belajar di sana, tidak sekalipun guru kami meminta uang apalagi menetapkan tarif," bebernya.

"Beliau bekerja sendiri dengan membuka usaha, bagaimana mungkin ketika musibah terjadi kami akan mengambil uang dari beliau meskipun uang itu sebagai ungkapan belasungkawa dan permintaan maaf. Kami dididik dari didikan pesantren dan mencontoh guru kami dalam belajar ikhlas," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Soleh merupakan satu dari santri lainnya yang jadi korban ambruknya ponpes tempatnya menimba ilmu. Ia sempat menjalani perawatan di ruamh sakit hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Soleh berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi dan dilarikan ke rumah sakit usai 15 jam bertahan di dalam reruntuhan bangunan dalam kondisi luka parah. Usai menjalani perawatan, ia dinyatakan meninggal dunia.

Lalu, jenazahnya diterbangkan dari Jawa Timur (Jatim) ke Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, pada Rabu (1/10/2025) sore. Kedatangan jenazah di rumah duka di Jalan Madura, Gang Kampung Dalam, Kelurahan Damai, Kecamatan Tanjung Pandan, disambut isak tangis keluarga dan kerabatnya. Setelah sempat disemayamkan di rumah dan disalatkan, jenazah korban dimakamkan di TPU setempat.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads