Pria di Lubuklinggau Tewas dalam Kamar, Jasadnya Dikerumuni Semut

Pria di Lubuklinggau Tewas dalam Kamar, Jasadnya Dikerumuni Semut

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Rabu, 01 Okt 2025 06:30 WIB
Rumah pria di Lubuklinggau yang ditemukan tewas dikerumuni semut
Foto: Rumah pria di Lubuklinggau yang ditemukan tewas dikerumuni semut (M. Rizky Pratama)
Lubuklinggau -

Seorang pria di Lubuklinggau, Sumatera Selatan Mujianto ditemukan tewas di dalam kamarnya. Saat ditemukan, jasad korban sudah dalam kondisi dikerumuni semut.

Korban pertama kali ditemukan oleh anak perempuannya yakni Raisa (11) di dalam rumah korban di Jalan KBS, RT-07, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul pukul 14.15 WIB.

Ketua RT 07, Suranto mengatakan awalnya ia mendapat kabar kematian Mujianto saat anak korban tiba-tiba meminta tolong kepada para tetangga saat ia menemukan ayahnya telah meninggal dengan posisi telungkup di dalam kamar tidur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anaknya itu tinggal di rumah tetangga karena ibunya sedang berada di Palembang untuk berobat, sudah sekitar 20 harian ibunya di Palembang. Jadi pas siang tadi dia pulang mau ngecek ayahnya, ternyata ayahnya sudah meninggal di dalam kamar dengan posisi telungkup dan sudah bengkak di badannya," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Selasa (30/9/2025).

"Padahal pagi tadi masih kelihatan dan gak ada tanda-tanda sakit, diperkirakan jam 10.00 WIB beliau meninggal sebelum akhirnya ditemukan anaknya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Saat warga datang untuk melihat jenazah korban, kata Suranto, tubuh korban dikerumuni semut serta terdapat memar di bagian pipi dan kaki korban.

"Jadi korban ini diketahui sering memakai kopi di tubuhnya untuk obat katanya, pas meninggal itu dia make bedak kopi itu di badannya dikerumuni semut. Bolong pelipis dan pipi nya karena dikerumuni semut saya lihat tadi. Kemudian ada memar di pipi dan kakinya. Karena janggal, akhirnya kami putuskan untuk memanggil polisi," jelasnya.

Setelah pihak kepolisian mengungkapkan tidak ada tanda kekerasan terhadap korban, Suranto mengungkapkan pihak keluarga pun setuju untuk tidak dilakukan visum dan langsung melakukan proses pemakaman.

"Mau di visum awalnya karena curiga ada memar-memar tadi, tapi akhirnya gak jadi karena polisi ngomong gak ada tanda kekerasan. Jadi langsung dilakukan proses pemakaman dan pukul 17.00 sudah dilakukan pemandian jenazah," ungkapnya.

Saat ditemui di lokasi, Kanit Pidum Satreskrim Polres Lubuklinggau Ipda Suwarno mengatakan diduga korban meninggal dunia akibat sakit.

"Saat dicek tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban dan barang-barang yang ada di rumah korban juga tidak ada yang hilang. Kemungkinan korban meninggal karena sakit. Keluarga juga tidak mau divisum dan korban langsung dimandikan," tuturnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads