Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang menimpa belasan siswa SDN 178 Palembang usai keracunan menu makan bergizi gratis (MBG). Dia berjanji akan melakukan evaluasi dan mengawasi ketat terkait dengan program tersebut.
Hal itu disampaikan Ratu Dewa saat mengunjungi salah satu pasien di RS Pusri Palembang, Kamis (25/9/2025).
"Pertama, saya sebagai Wali Kota Palembang memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Kedua, saya akan segera berkoordinasi dengan SPPG atas kejadian ini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika memang ada indikasi keracunan, kita upayakan untuk memperbaiki agar program pemerintah pusat dalam memberikan makan bergizi gratis itu tersalurkan dengan baik," ungkapnya.
Ratu Dewa juga berjanji akan bertanggung jawab penuh untuk biaya perawatan bagi siswa yang mengalami kondisi buruk. Termasuk siswa yang sakit dan dibawa ke fasilitas kesehatan.
"Untuk para orang tua tidak perlu khawatir, sekecil apa pun biayanya yang dikeluarkan pemerintah kota akan bertanggung jawab," ujarnya.
"Dokter menyampaikan, jika sampai pukul 6 atau 7 malam tidak ada keluhan, maka semua siswa boleh pulang," kata dia.
Dewa menegaskan program MBG di sekolah itu tetap berjalan dengan pengawasan ketat dari Dinas Kesehatan Palembang. Pemkot, kata dia, segera mengambil sejumlah langkah tindak lanjut.
"Pemkot akan berkoordinasi dengan pihak Badan Gizi Nasional (BGN) dan instansi berwenang untuk mencari solusi terbaik dalam pencegahan sekaligus penanganan kasus keracunan MBG," ungkapnya.
Selain itu, Pemkot Palembang tetap mendukung penuh program pemerintah pusat dalam pendistribusian MBG. Namun, kata Dewa, Pemkot harus lebih terlibat, tidak hanya sebagai penerima dan penyalur, tetapi juga ikut mengawasi agar makanan yang dikonsumsi siswa benar-benar aman.
"Kita juga menjamin pelayanan kesehatan optimal bagi siswa yang diduga keracunan akibat mengonsumsi MBG," kata dia.
Sementara itu, Wali Kelas 4A SD 178 Palembang, Dana mengatakan semula ada 13 orang siswanya yang mengalami gejala sakit kepala, mual dan muntah usai mengonsumsi menu MBG. Mereka kemudian langsung dilarikan ke Puskemas Kalidoni.
"Awalnya dibawa ke UKS, tetapi karena jumlah siswa yang mengeluhkan semakin banyak, pihak sekolah lalu membawa siswanya Puskesmas Kalidoni. Dari sana, sembilan siswa dirujuk ke RS Pusri untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut sedangkan empat orang sudah pulang," ungkap Dana.
(dai/dai)