Di Balik Kilang Kecil, PSG Prabumulih Jadi Tulang Punggung LPG Sumsel-Nasional

Sumatera Selatan

Di Balik Kilang Kecil, PSG Prabumulih Jadi Tulang Punggung LPG Sumsel-Nasional

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Sabtu, 20 Sep 2025 07:30 WIB
Kilang ekstraksi Perta Samtan Gas di Prabumulih.
Kilang ekstraksi Perta Samtan Gas di Prabumulih (Foto: Istimewa)
Palembang -

PT Perta Samtan Gas (PSG) di Prabumulih, Sumatera Selatan, berkontribusi sebesar 9% atau 1,96 juta metrik ton per tahun terhadap produksi LPG nasional. Sementara itu, di wilayah Sumatera Bagian Selatan, kontribusi produksinya lebih tinggi, mencapai 59%.

"Jadi boleh dikatakan PSG ini walaupun kecil, tapi secara kontribusi cukup besar. Apalagi sekarang Indonesia masih impor ya, jadi kontribusi PSG sangat baik bagi kebutuhan LPG di Indonesia. Kita berharap supply feed gas kami tetap kontinu dan konsisten ke depan sehingga bisa membantu pemenuhan LPG di Indonesia. Secara volume, produksi kita saat ini mencapai 550 ton per hari," ujar General Manager PSG Prabumulih Teguh Eko Purwadi, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya, tantangan kilang ekstraksi PSG saat ini adalah persoalan pasokan feed gas atau bahan baku yang kian menurun setiap tahunnya. Dia menyebut, PSG membutuhkan supply feed gas dari sumber lain, tidak bisa hanya mengandalkan PHR Zona 4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan kami adanya suplai dari PHE Jambi Merang. Hanya itu memang masih proses, infonya saat ini masih beauty contest. Kami tetap berharap mudah-mudahan PSG dapat gas dari sana. Atau kita juga berharap PHR melakukan pengembangan eksploitasi kembali atau eksplorasi mencari sumber gas lagi agar produksi bertahan dan suplai kami juga tetap baik," katanya.

ADVERTISEMENT

Pada kondisi eksisting dengan suplai dari PHR Zona 4 saat ini, PSG disebutnya mampu bertahan hingga 6-7 tahun mendatang. Upaya mitigasi terhadap forecase tersebut juga telah dilakukan pembahasan agar pada 2030 mendatang pasokan tetap aman. Termasuk action yang akan dilakukan.

"Kalau base on forecase kami bisa bertahan hingga 2031 atau 2032 dengan eksisting gas saat ini, makaya kami berharap sustainability supply yang lebih stabil. Selama ini kami hanya mengandalkan PHR Zona 4," terangnya.

Dia menyebut, potensi Jambi Merang cukup besar. Bahkan, bisa sesuai dengan desain kapasitas yang dimiliki PSG sebesar 250 MMSCFD.

"Saat ini kita kan sebesar 170-an MMSCFD, bisa dikatakan baru 60-an% dari kapasitas maksimal. Namun, terkait target kapan Jambi Merang itu kami belum bisa jawab itu di bagian business development di Jakarta ya," ungkapnya.

"Namun, jika dua sumber itu masuk maka PSG bisa mencapai kapasitas 931 ton untuk NGL dan 748 ton LPG per hari," sambungnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads