Kondisi balita di Kabupaten Seluma, Bengkulu, dan kakaknya yang mengalami kecacingan sudah membaik. Saat ini, mereka masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Bupati Seluma Teddy Rahman mengatakan sudah melihat langsung kondisi dua balita yakni, Aprilia (4) dan Khaira Nur Sabrina (1,8) di RSUD M Yunus Bengkulu dan kondisinya mulai membaik bahkan telah diberikan susu tambahan tanpa menggunakan selang makanan.
"Allhamdullilah kondisi kedua balita mulai membaik di tangan para dokter, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Teddy usai mengungjungi kedua balita, Jumat (19/9/2025).
Teddy menjelaskan, kasus balita mengeluarkan cacing ini baru pertama kali terjadi di Kabupaten Seluma. Kata dia, sebenarnya kasus seperti ini tidak akan terjadi jika semua unsur bisa bekerja maksimal dan langsung peduli pada kondisi warganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan mulai mengaktifkan kembali fungsi posyandu di desa agar bisa memonitor langsung kondisi warga yang alami gizi buruk," jelasnya.
Teddy mengungkapkan, jika sebelumnya kegiatan posyandu ini ditempatkan di satu titik saja, saat ini petugas kesehatan harus mendatangi atau mengunjungi langsung warga yang memiliki indikasi memperihatinkan.
"Petugas harus datang langsung ke warga, bila memberikan obat cacing harus dipastikan diminum oleh warga jangan hanya memberikan obat lalu pulang, kita akan ubah sistem ini agar pelayanan kesehatan benar-benar sampai ke warga dan bila ada yang kekurangan gizi segera dilaporkan agar bisa segera ditindak lanjuti," jelasnya.
Teddy juga menyampaikan akan mencarikan lapangan pekerjaan bagi orang tua dua balita penderita cacingan, agar bisa memperoleh penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gìzi kedua anaknya.
"Untuk orang tua dua balita akan kita carikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan atau skill yang dimilikinya," ujarnya.
Enam Rumah Tak Layak Huni
Usai kejadian itu, Teddy mengaku ada masukan dari pihak kesehatan dan para dokter agar dilakukan tracking terhadap Desa Sungai Petai tempat desa kedua balita yang alami penyakit cacingan. Dari hasil pengecekan, ditemukan ada enam rumah yang memiliki kondisi yang sama atau tidak layak huni.
"Terkait ditemukannya cacing gelang di Kabupaten Seluma, kita lakukan tracking pada warga Desa Petai. Hasil survey ditemukan ada enam rumah yang kondisinya tidak layak huni," ujarnya.
Teddy menyampaikan, enam rumah yang ditemukan hasil survey tim di lapangan akan dicek kembali kondisi penghuninya, bila ada balita akan segera diperiksa kesehatannya dan bila ada gejala cacingan atau gizi buruk akan segera ditangani.
"Sudah di survey rumahnya dan kita akan pastikan apakah ada bayi atau balita di rumah tersebut, bila ada akan segera kita tangani," jelasnya.
Dia pun meminta ke depannya, perangkat kesehatan mulai dari puskesmas hingga bidan dan tenaga relawan kesehatan untuk mulai mendetailkan semua pekerjaan.
"Tidak ada lagi petugas kesehatan hanya duduk dan menunggu di puskesmas tapi harus turun ke desa termasuk para camat juga harus mengetahui bila ada warga yang kurang mampu untuk segera dibantu," ujarnya.
(csb/csb)