Ini Dugaan Penyebab Balita di Seluma Keluarkan Cacing dari Mulut-Hidung

Bengkulu

Ini Dugaan Penyebab Balita di Seluma Keluarkan Cacing dari Mulut-Hidung

Hery Supandi - detikSumbagsel
Selasa, 16 Sep 2025 07:30 WIB
Dinkes Seluma mendatangi rumah balita yang keluar cacing dari mulut dan hidung
Dinkes Seluma mendatangi rumah balita yang keluar cacing dari mulut dan hidung (Foto: Istimewa)
Seluma -

Balita di Kabupaten Seluma, Bengkulu, bernama Khaira Nur Sabrina (1,8) mengeluarkan cacing dari mulut dan hidungnya. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma menduga cacing pada balita itu diduga berasal dari lingkungan rumah yang kotor dan tidak sehat.

Kepala Dinkes Seluma Rudi Syawaludin mengatakan setelah dilakukan pengecekan ke rumah pasien di Desa Sungai Petai, ditemukan kondisi rumah yang tidak layak huni, dan jauh dari kebersihan.

"Saat ditemukan adanya pasien dengan gejala mengeluarkan cacing dari mulut dan hidung, kita langsung melakukan investigasi ke rumah dan lingkungan pasien," kata Rudi saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudi menjelaskan, saat melakukan investigasi pihaknya menemukan rumah pasien yang tidak layak huni, selain kondisi yang kotor dan memperhatikan. Sambungnya, rumah balita itu hanya beralas tanah dan dinding papan yang sudah rusak, bahkan banyak kotoran ayam di sekitar rumah.

"Jadi kondisi balita tersebut tinggal di rumah yang tidak bersih ditambah kurang perhatian dari kedua orang tuanya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini, kata Rudi, pasien juga kurang mendapat asupan gizi karena kondisi ekonomi orang tuannya. Agar pasien bisa mendapat asupan gizi cukup, balita itu telah diberikan vitamin dan makanan yang mengandung gizi tinggi.

"Kita berupaya mengembalikan kondisi balita menjadi lebih baik, untuk pengobatan dan asupan gizi balita biayanya ditanggung pemerintah daerah," ujarnya.

Rudi mengungkapkan telah melakukan rapat lintas program (RTL) dan telah disepakati mengundang kepala puskesmas, PJ ILP Puskesmas, ILP Klaster dua dan tiga untuk mengintervensi langsung kepada keluarga pasien dan masyarakat.

"Kita akan pantau terus perkembangan balita ke depannya agar tidak kembali mengalami hal yang sama," ungkapnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads