Penjelasan Cinema XXI Terkait Cuplikan Video Prabowo Tayang di Bioskop

Penjelasan Cinema XXI Terkait Cuplikan Video Prabowo Tayang di Bioskop

Asep Syaifullah - detikSumbagsel
Senin, 15 Sep 2025 17:30 WIB
Cuplikan iklan Prabowo di bioskop.
Foto: Cuplikan iklan Prabowo di bioskop. (Dok. 20detik)
Jakarta -

Cuplikan Video terkait program Presiden Prabowo Subianto yang tayang di bioskop sedang menjadi perbincangan saat ini. Pihak Cinema XXI pun akhirnya buka suara terkait hal tersebut.

Dilansir detikpop, cuplikan video tersebut berisi tentang Presiden Prabowo dan program kerjanya serta kabinetnya di sela-sela penayangan di bioskop. Hal ini menjadi bahasan ramai di media sosial.

Pihak Cinema XXI melalui pernyataan resminya menjelaskan jika video tersebut merupakan bagian dari iklan layanan masyarakat yang memang spotnya sudah disediakan oleh XXI untuk ruang informasi publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemutaran iklan layanan publik tersebut juga sudah selesai karena hanya berlangsung selama satu minggu saja yakni sejak 9-14 September.

"Terkait hal ini yang dapat kami sampaikan bahwa Cinema XXI menyediakan ruang bagi penyampaian informasi publik dari pemerintah, dalam bentuk iklan layanan masyarakat (ILM)," ungkap Indah Tri Wahyuni, Corporate Secretary Cinema XXI dalam keterangan resminya pada Senin (15/9).

ADVERTISEMENT

Dilansir dari detiknews, video itu menampilkan berbagai cuplikan kegiatan dan potongan pernyataan Prabowo. Video itu memuat narasi dan angka dari berbagai pencapaian program, seperti 21.760.000 ton total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi.

"Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025 Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 20.000.000 Penerima Manfaat," demikian sepotong narasi dalam video.

Kemudian dinarasikan sebanyak 80.000 kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih resmi diluncurkan. Selain itu juga ada narasi 100 Sekolah Rakyat telah diluncurkan. Setelah pemutaran video, terlihat peringatan dari pihak bioskop agar penonton tidak merekam film. Setelah itu, barulah film ditayangkan.

Sementara itu, Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyebutkan bioskop adalah ruang publik. Menurutnya, hal itu bisa dijadikan wadah penyampaian pesan secara komersial.

"Layar bioskop, sebagaimana televisi, media luar ruang, dan lain-lain, juga ruang publik yang bisa diisi dengan berbagai pesan, termasuk pesan komersial. Kalau pesan komersial saja boleh, kenapa pesan dari pemerintah dan presiden nggak boleh?" ujar Hasan kepada wartawan, Minggu (14/9/2025).

Hasan menyebut tujuan penayangan video tersebut adalah agar masyarakat mengerti apa saja yang sudah dikerjakan pemerintah.

"Pemerintah mau sosialisasi ke seluruh rakyat Indonesia tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah. Agar masyarakat paham banyak hal sudah dikerjakan oleh pemerintah. Pesan-pesan pemerintah, sebagaimana pesan komersial ditayangkan di waktu tunggu sebelum pemutaran film," pungkasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads