Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi Viva Yoga Muliadi mengecek tim ekspedisi patriot di posko Desa Giri Kencana, Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara, Bengkulu. Wamen meminta hasil ekspedisi bisa bermanfaat bagi warga transmigrasi di kawasan Lagita dan Enggano.
Diketahui, tim ekspedisi patriot di kawasan transmigrasi Lagita berjumlah 15 orang berasal dari Unpad, tim ini bertugas menggali segala macam komuditas unggulan di desa transmigrasi agar bisa membangkitkan ekonomi warga transmigrasi.
"Kita telah menurunkan sebanyak 2.000 tim ekspedisi patriot mulai dari Aceh hingga Papua, salah satunya yang saat ini ada di Bengkulu Utara," katanya, saat mengunjungi posko tim ekspedisi patriot, Selasa (9/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viva Yoga menjelaskan, tim ini terdiri dari 42 profesor, 358 orang lulusan doktor, lulusan S1 dan S2 berjumlah 854 orang dan 341 mahasiswa S1. Tim ini, kata dia, bertugas untuk melakukan riset, untuk mengetahui persoalan dan monitoring persoalan yang ada di kawasan transmigrasi.
"Jadi tim mendata baik infrastrutur, sarana, budaya, kondisi ekonomi budaya dan lain sebagainya dan yang kedua untuk melakukan potret penelitian tentang kelembagaan ekonomi untuk bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi itu apa dan potensi produk unggulan apa yang bisa dikembangkan," jelasnya.
Viva mengungkapkan, pihaknya terus memonitor tim ekspedisi patriot yang saat ini sedang berada di seluruh daerah transmigrasi di Nusantara.
"Tim ini akan berada di kawasan transmigrasi hingga bulan Desember mendatang," ungkapnya.
Selain melakukan kunjungan ke posko tim ekspedisi patriot dan melakukan dialog dengan warga, Wamen juga memberikan bantuan senilai Rp 15, 3 miliaar untuk Provinsi Bengkulu dan diterima langsung secara simbolis oleh Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.
Bantuan tersebut diperuntukkan untuk tiga Kabupaten, termasuk dengan Kabupaten Bengkulu Utara senilai Rp 5,3 miliar.
(csb/csb)