20 Domba Warga Diduga Diterkam Macan Tutul

Regional

20 Domba Warga Diduga Diterkam Macan Tutul

Syahdan Alamsyah - detikSumbagsel
Minggu, 07 Sep 2025 21:30 WIB
Domba diduga dimangsa macan tutul
Domba diduga dimangsa macan tutul (Foto: dok Desa Gunungmalang)
Sukabumi -

Sebanyak 20 ekor domba milik warga di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ditemukan mati mengenaskan. Diduga, domba itu tewas usai serangan macan tutul.

Peristiwa ini terjadi dua kali, di Kampung Ciherang, Desa Gunungmalang, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, pada Kamis (4/9/2025) dan pada Sabtu (6/9/2025).

Kepala Desa Gunungmalang Ajang Rahmat mengatakan, serangan pada Kamis terjadi dua kali dalam sehari, sekitar pukul 12.00 WIB dan 15.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pada Sabtu pagi, warga kembali dikejutkan dengan temuan domba mati di kandang warga yang lain. Domba itu mati dengan luka di tubuhnya.

"Kalau lihat jejaknya diduga macan tutul. Cuma yang jadi heran itu, sebagian besar domba hanya dicekik, tidak dimakan. Ada satu yang dimakan hanya lehernya saja. Jejak kaki ada yang besar dan kecil, sepertinya macan memangsa dengan anaknya," katanya dilansir detikJabar, Minggu (7/9/2025).

ADVERTISEMENT

Setelah menerima laporan warga, pihak desa segera berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Dari hasil komunikasi, penanganan satwa liar seperti ini menjadi kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Ajang kemudian mengumpulkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat untuk menyusun langkah antisipasi. Warga disarankan memusatkan kandang domba di satu lokasi agar lebih mudah dipantau, sekaligus memasang lampu penerangan tambahan di sekitar area peternakan.

"Kami membuat sistem baru. Kalau biasanya sepuluh kandang terpisah, sekarang dibuat jadi lima saja. Tujuannya supaya lebih gampang dipantau," jelas Ajang.

Serangan macan tutul ini bukanlah kejadian yang berdiri sendiri. Kawasan Cikidang berada di wilayah penyangga Taman Nasional Gunung Halimun Salak, habitat alami macan tutul Jawa yang dilindungi undang-undang.

Pemerintah desa dan petugas TNGHS meminta warga tidak melakukan tindakan perburuan atau penyerangan terhadap satwa liar, karena penanganannya menjadi tanggung jawab BKSDA.

"Kami khawatir kalau sampai macan tutulnya menyerang manusia, apalagi anak-anak. Karena ini sudah berani siang-siang menerkam domba," kata Ajang.

Meski langkah antisipasi sudah dilakukan, warga berharap pihak BKSDA segera mengambil tindakan. Warga diminta tetap waspada, namun menahan diri untuk tidak membahayakan satwa karena spesies ini termasuk dilindungi dan memiliki peran penting menjaga keseimbangan ekosistem hutan.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads