Sembilan siswa yang diduga mengalami keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) di Musi Banyuasin sudah dalam kondisi stabil. Mereka sudah pulang ke rumah masing-masing.
Meski begitu, Dinas Kesehatan Muba masih menunggu hasil dari BPPOM untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.
Kepala SPPG BGN Sekayu, Oking Candra mengatakan usai sembilan siswa diduga keracunan, dapur penyedia MBG sementara dihentikan hingga hasil uji laboratorium keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menu yang disajikan untuk para siswa saat itu berupa nasi putih, filet ikan dori crispy, sayur tumis kacang panjang dengan wortel dan buncis, tahu, serta buah jeruk.
"Pihak Dinkes sudah mengambil sampel makanan dan untuk sementara dapurnya kami setop sampai hasil lab resmi keluar," katanya.
Sebelumnya sejumlah siswa di SD Negeri 3 Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sempat mengalami mual, muntah dan sakit kepala usai menyantap menu MBG.
Para siswa yang mengalami gejala tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas dan cepat mendapatkan penanganan. Untungnya, para siswa cepat menyadari jika salah satu menu tahu, rasanya asam saat dicicipi dan segera melapor ke guru mereka. Hal ini yang membuat tidak banyak murid yang mengalami gejala mual, muntah dan sakit kepala.
Salah satu orang tua murid, Tezar mengatakan, anaknya yang duduk di bangku kelas 4 SD sempat muntah sebanyak 3 kali di sekolah. Pihaknya kemudian mendapat panggilan di sekolah untuk menjemput sang anak.
"Langsung saya jemput dan bawa ke tempat dokter Nora karena keadaannya masih sakit. Anak saya mengeluh mual dan pusing-pusing setelah makan," ujarnya.
Untungnya kondisi sang anak tidak terlalu parah dan cepat ditangani. Setelah memastikan anaknya baik-baik saja, Tezar kemudian memutuskan untuk melakukan perawatan di rumah.
(dai/dai)