Kepolisian Daerah (Polda) Jambi merangkul bagian dari mahasiswa, pelajar hingga para driver ojek online (ojol) untuk menggelar aksi damai dalam menjaga kondusivitas daerah. Kegiatan aksi damai ini juga digelar sebagai langkah upaya dalam menghindari tindakan provokasi.
"Ya jadi, tujuan kita dalam kegiatan ini adalah sebagai langkah aksi damai yang kita lakukan dalam menjaga keamanan ketertiban dan kenyamanan wilayah Jambi terutama menjaga kondusivitas daerah dan juga bagi negeri ini," kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulia Prianto, Minggu (31/8/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan Mapolda Jambi. Selain mahasiswa, warga, pelajar dan driver ojol, hadir pula tokoh ulama baik dari berbagai organisasi islam kemudian nasrani dan khonghucu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jambi dari Gubernur Jambi Al Haris serta para OPD juga Danrem 042 Garuda Putih dan pihak Kejaksaan bersama Forkopimda lainnya juga hadir dalam aksi damai di Polda Jambi itu.
"Untuk kegiatan aksi damai 1000 lilin ini tentu sangat ramai ya dihadiri semua unsur pastinya. Lalu, perlu juga diketahui jika kegiatan ini kita lakukan tentu ada 2 hal pertama sebagai bentuk rasa empati, rasa duka dan bela sungkawa atas meninggalnya saudara kita driver ojol di Jakarta," ujar Mulia
"Lalu kedua ini cara kita bersama-sama sebagai masyarakat Jambi untuk tetap damai, tenteram aman dan kondusif dalam menjaga situasi kamtibmas di daerah," lanjutnya.
Mulia juga mengingatkan agar tidak ada warga Jambi tentunya masyarakat seluruh komponen yang mudah terpengaruh ajakan dan cara-cara yang mengarah ke unsur provokasi agar membuat situasi ricuh dan tidak kondusif.
Dia yakin, bahwa masyarakat Jambi sangatlah cerdas dan tidak mudah terpancing akan cara-cara upaya ajakan Provinsi itu.
"Saya harap jangan mudah terprovokasi, ini yang paling penting ya karena ada pihak-pihak yang memiliki kepentingan sengaja memancing, baik ajakan, hasutan, lalu isu-isu atau ajakan ajakan di media sosial yang tidak bertanggung jawab hingga akhirnya terpancing dan merugikan kita sendiri. Jadi ini terpenting yang harus kita hindari," ucap Mulia.
Kemudian, Mulia menyimpulkan jika ajakan untuk mengarah ke arah provokasi sehingga membuat massa terpancing sehingga bikin gaduh diminta untuk tidak lagi melakukan upaya-upaya itu. Selaku Polri, tentu Mulia ingin daerah Jambi aman kondusif terhindar dari aksi-aksi yang mengarah tindakan merugikan.
"Jadi ini harus kita deklarasi kan aksi damai ini. Kita sudah sepakat bahwa di Jambi tidak lagi terjadi hal-hal seperti itu, jangan sampai isu-isu ajakan provokasi semakin liar, dan kita minta Ini tidak terjadi," tegasnya.
Selain itu, Ketua Organisasi Driver Ojol Jambi Sucipto AB secara tegas menyatakan bahwa driver ojol Jambi tidak akan mudah terpancing atas isu-isu provokasi yang merugikan banyak pihak. Dia menyebut, jangan ada oknum-oknum tidak bertanggung sengaja mengaitkan nama ojol demi kepentingan-kepentingan tertentu yang kemudian merugikan para driver untuk mencari nafkah.
"Kami ini driver untuk mencari nafkah, dan kami tidak akan mau dibenturkan, dengan isu-isu provokasi. Kami ingin daerah Jambi juga aman damai kondusif dan tenteram," kata Sucipto.
Sucipto menyebut bahwa dirinya dan bersama para driver ojol lainnya di Jambi ini ingin mencari nafkah di jalan tanpa adanya kegaduhan. Dia mengaku, adanya aksi anarkis lalu merusak dan merugikan daerah tentu akan mengganggu stabilitas ekonomi pula.
"Kan ini nanti jadi bikin dampak juga kan. Jadi kami ingin dijalan itu aman-aman saja, damai tenteram dan kondusif itu yang kami harapkan," tegasnya.
"Jika isu-isu aksi-aksi yang nanti bikin daerah jadi tak kondusif kan merugikan semua masyarakat juga kan. Sehingga warga mau beraktifitas jadi takut dan ini juga menggangu, dan kami sepakat dengan aksi damai ini semua kembali kondusif lagi," lanjut Sucipto.
Perlu diketahui, aksi seribu lilin ini juga dilakukan sebagai bentuk solidaritas bersama masyarakat Jambi menjaga daerahnya. Selain aksi 1.000 lilin yang dilakukan, beberapa pihak dari TNI-Polri lalu Mahasiswa, Driver Ojol serta Pelajar diminta juga membaca deklarasi damai.
Berikut isi deklarasi damai itu:
Kami yang tergabung dari berbagai komponen bangsa.
-Kami tentara nasional Indonesia Komando Resor Militer Garuda Putih
-Kami Kepolisian Negara Republik Indonesia daerah Jambi
-Kami Insan Akademi Jambi
-Kami masyarakat Jambi
Dengan ini menyatakan sikap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menolak segala bentuk kekerasan dan provokasi hari perpecahan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Jambi.
Mengedepankan musyawarah dengan cara-cara damai dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Sama-sama dalam menjaga situasi tetap aman tertib kondusif demi masa depan bangsa dan provinsi Jambi yang lebih baik
Dengan semangat kebersamaan Kami berkomitmen terus merawat persaudaraan Junjung tinggi nilai-nilai Pancasila menjaga kedaulatan dan keharmonisan masyarakat di wilayah Provinsi Jambi.
(dai/dai)