Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang remaja di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara (Sumut) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban yang diketahui masih pelajar berusia 14 tahun itu diduga gantung diri karena depresi usai hamil di luar nikah.
Dilansir detikSumut, peristiwa tersebut terjadi di rumahnya di Labuhanbatu Selatan pada Jumat (22/8/2025). Jasadnya tergantung di tiang rumahnya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, (korban) lagi hamil, sekitar satu bulan. Iya, diperkirakan seperti itu (depresi karena hamil)," kata Kasat Reskrim Polres Labusel AKP Endang R Ginting saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (25/8/2025).
Saat ditemukan, perut korban memang dalam keadaan membesar. Usai kejadian, jasad korban sudah sempat dimakamkan.
Hanya saja, karena merasa ada kejanggalan yang membuat korban sampai nekat bunuh diri, polisi pun melakukan ekshumasi makam korban pada Minggu (24/8) malam.
"Meskipun hasil pemeriksaan medis sementara tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan, kondisi rahim korban yang mengalami pembesaran menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan adanya hubungan antara kondisi tersebut dengan kematian korban," kata Ilham.
Ilham menjelaskan atas kejadian tersebut, pihak keluarga telah membuat laporan ke Polres Labusel. Saat ini, pihak kepolisian tengah menyelidiki lebih lanjut terkait peristiwa itu.
Selain itu, sampel jaringan tubuh korban juga rencananya akan dikirim ke laboratorium patologi anatomi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Polisi akan terus mendalami penyebab pasti kejadian ini. Dugaan sementara, korban meninggal akibat gantung diri karena depresi. Namun, untuk memastikan adanya unsur tindak pidana lain, penyelidikan tetap dilanjutkan," pungkasnya.
(dai/dai)