Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat kasus DBD di Palembang menurun drastis. Sepanjang bulan Agustus tercatat hanya satu warga yang terkena DBD.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan mengklaim penurunan angka DBD berkat gencarnya petugas membagikan abate dan fogging secara gratis kepada masyarakat.
"Alhamdulillah sepanjang bulan Agustus hanya ada satu kasus DBD, dengan gencarnya petugas membagikan abate dan fogging secara gratis memberikan dampak penurunan angka DBD yang signifikan," kata Yudhi, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudhi menjelaskan memasuki musim pancaroba dan suhu udara yang dingin akibat peralihan musim menuju hujan risiko perkembangbiakan jentik nyamuk meningkat drastis.
"Kami terus mengedukasi masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. Jangan biarkan ada genangan air, karena itu tempat favorit jentik berkembang," ungkapnya.
Kata Yudhi, petugas sudah menyalurkan bate atau serbuk kimia yang ampuh membunuh larva nyamuk di dalam air. Dengan menaburkannya di tempat-tempat penampungan air yang rawan, masyarakat bisa memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti faktor utama penular virus DBD.
"Tak hanya membagikan abate, kita juga menyiapkan tim fogging yang siaga memberikan layanan pengasapan gratis. Namun, fogging ini bukan dilakukan secara sembarangan," ungkapnya.
"Kami baru melakukan fogging jika ada laporan dan setelah dilakukan pemeriksaan lingkungan. Jika ditemukan jentik nyamuk di 20 rumah sekitar lokasi, maka fogging segera dilakukan," sambungnya.
Yudhi mengimbau masyarakat untuk melakukan gerakan 3M yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Program ini menjadi ujung tombak edukasi kesehatan di berbagai wilayah kota.
"Semua ini tidak akan berhasil tanpa dukungan warga. Mari kita sama-sama jaga lingkungan dan lawan DBD dari rumah masing-masing," tutupnya.
(dai/dai)