Rangkaian Festival Perahu Bidar 2025 telah resmi dimulai. Para pemilik bidar telah siap beradu memperlihatkan kebolehan tim masing-masing.
Di tengah semangat kesiapan tersebut, para pemilik bidar masih terbayang akan insiden yang terjadi dalam festival bidar tahun 2024 lalu. Ketika itu, perahu salah satu peserta menabrak tongkang yang lewat di jalur lomba sehingga rusak dan tak dapat melanjutkan perjalanan.
Hal ini dirasakan oleh pemilik bidar asal Palembang, Encik Muhammad Alaudin alias Jaka. Kejadian tersebut menjadi kenangan pahit baginya dan tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kejadian yang tidak enak tahun 2024 kemarin. Mungkin kalau ingat, sempat viral ada bidar yang menabrak tongkang tahun lalu, itu milik kami," ungkapnya.
Perahu Jaka menabrak kapal tongkang yang tengah melintas. Sudah jatuh tertimpa tangga, bidar tersebut kembali menabrak perahu ketek penonton saat mencoba menghindar dari tongkang.
"Kami menabrak tongkang, lalu saat belok ke kanan, malah kena perahu ketek. Jadi bidar kami tidak bisa berjalan sama sekali," katanya.
"Sudah berusaha minta diulang kepada panitia, namun usul kami ditolak dan malah didiskualifikasi. Jadi perjuangan kami selama 2 bulan persiapan dan service bidar menguap begitu saja," keluh Jaka.
Meski begitu, pria yang telah mengikuti perlombaan bidar sejak 2003 tersebut menyatakan telah siap mengikuti perhelatan akbar tahunan kali ini.
"Sudah siap semua, tinggal menurunkan perahu di hari Minggu. Akan kami bayar kekecewaan tahun lalu," tegasnya.
Mewakili pemilik bidar lain, ia berharap pemerintah tegas dalam upaya sterilisasi jalur. Ia juga berharap para penonton dapat lebih bijak agar atlet bidar dapat menunjukkan atraksi terbaiknya.
"Harapan kami, keamanan lintasan dan ketertiban peserta saat lomba untuk terus dijaga. Beri kami kesempatan untuk mengeluarkan atraksi di Sungai Musi," harapnya.
"Untuk masyarakat, silakan menonton bidar baik di darat maupun Sungai Musi. Ketek dan speedboat-nya silakan isi pinggir-pinggir Sungai Musi, jangan ikut jalan dan menghalangi kami dalam unjuk kebolehan," sambung dia.
Kekhawatiran itu turut dirasakan pemilik bidar lainnya, seperti Ardi. Pemimpin pasukan dari Ogan Ilir itu juga berharap panitia tegas untuk sterilisasi Sungai Musi pada masa perlombaan.
"Kami harapkan untuk acara 17 Agustus nanti, perlombaan bidar berjalan lancar tanpa ada hambatan dan rintangan. Kami juga meminta agar jalur lomba bidar disterilkan sebisa mungkin," tegasnya.
"Jangan sampai terjadi lagi peristiwa seperti tahun 2024 yaitu bidar yang menabrak tongkang milik Pak Jaka. Kami sudah melakukan persiapan selama hampir satu tahun," sambung Ardi.
Ia mengatakan, perhelatan ini hanya dilakukan satu tahun sekali. Festival Perahu Bidar Tradisional merupakan ajang bagi dirinya dan para penerus salah satu tradisi budaya Palembang tersebut untuk unjuk gigi.
"Lomba ini hanya setahun sekali. Sudah kami persiapkan matang-matang, tau-tau ada insiden. Kan kecewa," katanya.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menegaskan bahwa jalur air akan steril pada saat perlombaan bidar berlangsung.
"(Jalur perlombaan akan) steril. Saat puncaknya final, di depan jalur perahu bidar akan kosong," tegasnya.
Selain itu, pihaknya akan memberi jarak antara jalur perlombaan dengan masyarakat yang akan menonton di air seperti di ketek. Tak hanya masyarakat, para sponsor juga akan diminta mundur sejenak demi kelancaran lomba.
"Ketika perahu meluncur, akan ada pembatasan jarak pendamping ataupun sponsor dengan peserta yang akan berlomba. Dengan demikian, (diharapkan) tidak akan terjadi kekacauan atau kebingungan untuk menonton peserta," katanya.
(dai/dai)