Heboh Penumpang Pria Marah-marah dan Teriak Ada Bom di Pesawat

Nasional

Heboh Penumpang Pria Marah-marah dan Teriak Ada Bom di Pesawat

Matius Alfons Hutajulu - detikSumbagsel
Minggu, 03 Agu 2025 16:30 WIB
Ilustrasi pesawat
Ilustrasi pesawat (Foto: Getty Images/Vadimborkin)
Jakarta -

Video memperlihatkan pria marah-marah dan berteriak ada bom di dalam pesawat viral di media sosial. Ancaman bom itu terjadi di pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-308 dengan rute Jakarta-Kualanamu.

Usai ulahnya itu, pria tersebut diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwajib karena tindakannya.

Dari video yang beredar di media sosial, terdengar seorang pria berteriak kepada awak pesawat. Ia bahkan mengancam semua petugas yang ada di pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, saat marah-marah, yang bersangkutan lalu berteriak bahwa ada bom di pesawat tersebut. Setelah mendengar itu, para awak kabin pun tampak langsung mengambil langkah.

Corporate Communications Officer Lion Air Neni Artauli Sianturi membenarkan adanya kejadian itu. Peristiwa itu, kata dia, terjadi di salah satu penerbangan pesawat Lion Air pada Sabtu (2/8).

"Saat posisi pesawat sudah push back, salah satu pelanggan laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin, sesuai prosedur keselamatan penerbangan, awak kabin mengkonfirmasi ulang, dan penumpang tetap menyampaikan hal yang sama. Informasi segera dilaporkan kepada kapten pilot dan petugas layanan darat," kata Neni dilansir detikNews, Minggu (3/8/2025).

ADVERTISEMENT

Atas ulah pria itu, kata Neni, pesawat terpaksa batal terbang dan kembali ke apron karena pernyataan bom tersebut.

"Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron), yaitu prosedur mengembalikan pesawat ke apron untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.

Usai kembali ke apron, sambung Neni, pihaknya lalu menurunkan H dari pesawat. Setelah itu, yang bersangkutan diserahkan ke pihak berwajib.

"Penumpang H diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwenang, yaitu petugas keamanan bandar udara (aviation security), Otoritas Bandar Udara, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) serta kepolisian untuk investigasi dan proses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.

Bukan hanya pria itu, kata Neni, para penumpang lainnya juga diturunkan karena ancaman bom tersebut. Seluruh bawaan para penumpang juga kembali diperiksa.

"Seluruh pelanggan diturunkan, bagasi dan barang bawaan diperiksa ulang oleh petugas keamanan dan pihak terkait. Hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads