Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mencatat luasan lahan yang terbakar di Jambi sudah mencapai 236,15 hektare. Data ini berdasarkan sejak 1 Januari hingga 21 Juli 2025.
"Selama 1 Januari sampai 21 Juli 2025 kebakaran sudah mencapai 236,15 hektaree. Ini masih data sementara karena belum disesuaikan dengan data terbaru," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi, Andre Eko Rinjani, Kamis (24/7/2025).
Sejak sepekan terakhir, karhutla di Jambi memang meningkat. Kawasan lahan dan hutan di beberapa daerah terbakar sejak cuaca panas terjadi dampak musim kemarau. Bahkan, saat ini proses pemadaman api masih terus dilakukan oleh tim Satgas di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre menyebut, sejauh ini petugas gabungan sudah aktif berada di lapangan untuk melakukan pemadaman. Apalagi, daerah di Kabupaten Muaro Jambi mengalami terbakar sangat cukup luas.
"Kalau yang Kabupaten Muaro Jambi masih dalam tahap pemadaman ya," ujarnya.
Dari 236,15 hektare luas lahan yang terbakar tersebut, Kabupaten Muaro Jambi menjadi penyumbang karhutla terbanyak mencapai 150 hektaree, sedangkan Kabupaten Sarolangun dengan luas 60 hektare.
Lalu Tanjung Jabung Barat 18,60 hektare, kemudian Kabupaten Tebo 6 hektare, dan Kabupaten Batang Hari 1,4 hektare. Sedangkan Kota Jambi, Tanjabtib, Bungo, Merangin, Kota Sungai Penuh, Kerinci dan Kota Jambi masih tercatat nihil.
"Sekali lagi ini masih data lama sampai tanggal 21 Juli 2025 karena belum di update lagi yang terbaru, (masih menunggu)," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan tim Satgas sudah berkerja maksimal untuk melakukan pemadaman karhutla. Dia juga menyebut untuk menghadapi karhutla di Jambi, sistem operasi modifikasi cuaca (OMC) harus terus dilakukan.
Bukan hanya itu, Pemprov Jambi juga telah meminta bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yakni 4 helikopter yang mana berupa dua heli water bombing kemudian dua heli lagi heli patroli.
(csb/csb)