Bawaslu Jambi Klarifikasi Soal Mobil Dinas Tabrak Lari hingga Hantam Mobil

Jambi

Bawaslu Jambi Klarifikasi Soal Mobil Dinas Tabrak Lari hingga Hantam Mobil

Ferdi Al Munanda - detikSumbagsel
Sabtu, 19 Jul 2025 07:00 WIB
Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Wein Arifin
Foto: Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Wein Arifin (Dok. Istimewa)
Jambi -

Mobil dinas Bawaslu Jambi disebut menabrak pemotor hingga merusak 3 mobil showroom yang sedang terparkir. Pihak Bawaslu buka suara untuk menjelaskan kronologisnya.

Ketua Bawaslu Jambi, Wein Arifin mengatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah merupakan tabrak lari. Dia menyebut bahwa kendaraan sepeda motor merk Beat yang ditabrak oleh stafnya itu adalah salah satu orang yang melakukan pemerasan kepada stafnya.

"Jadi itu perlu kami luruskan jika itu bukanlah tabrak lari tetapi itu adalah pengendara sepeda motor yang dikendarai oleh orang yang melakukan pemerasan kepada staf kami. Bukanlah orang yang sedang berkendara di jalan yang ditabrak, melainkan kendaraan itu sengaja dihentikan di depan mobil oleh satu kelompok yang sedang melakukan pemerasan," kata Wein kepada detikSumbagsel, Jumat (18/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wein juga menyampaikan bahwa stafnya itu baru saja mengambil uang di salah satu bank untuk kepentingan operasional pihak Bawaslu. Setelah dari bank, stafnya itu kemudian menjemput istrinya yang sedang berada di kampus Baiturahim.

"Uang yang diambil staf kami itu sebesar Rp 15 juta, memang staf itu merupakan staf di bagian keuangan. Sehabis mengambil uang, staf kami mengaku menjemput istrinya yang sedang study di kampus Stikba yang kemudian di situ datang tiga orang pria mengendarai motor tiba-tiba menghampiri dengan alasan meminta uang," ujar Wein.

ADVERTISEMENT

Motor yang digunakan oleh sejumlah pria itu berjenis Yamaha Zupiter Z1, kendaraan itu disebut Wein menggedor pintu depan sebelah kanan mobil yang sedang dikendarai stafnya tersebut. Bahkan, tiga pria itu juga diketahui melakukan permintaan uang dengan cara intimidasi dan pemerasan buat mendapatkan uang dari stafnya itu.

"Kan staf kita ini posisinya sedang parkir mobil ya, habis parkir datanglah 3 orang pria menghampiri, mereka ini minta uang dengan berbagai alasan. Ya karena staf ini tidak mau ribut, lalu dibagikan lah uang sebesar seratus ribu, setelah dibagikan diterima, 3 orang itu datang lagi dengan alasan kurang dan segala macam bahasanya karena staf ini tidak mau memperpanjang kemudian dikasih lagi seratus ribu," ujar Wein.

Wein mengaku jika tiga pria tersebut kembali memaksa meminta uang lagi dengan alasan tidak terima uang yang dibagikan dengan jumlah itu. Apalagi, kata Wein mereka meminta uang kepada stafnya ini dengan jumlah yang banyak.

"Karena waktu itu posisinya sudah tidak kondusif, lalu 3 orang ini memukul kaca mobil dengan batu dan mematahkan spion mobil sebelah kanan. Karena posisi kondisinya tambah ramai, staf ini merasa terancam sehingga datang lagi sejumlah orang yang juga satu komplotan sekitar 8 atau 10 orang," ucapnya.

Wein menerangkan bahwa kejadian itu, membuat stafnya tersebut merasa terancam. Bahkan pula, kata Wein dari sejumlah pria itu, ada yang meletakkan kendaraan motornya didepan mobil stafnya itu, yang awalnya motor itu berada dibelakang, diletakkan di depan Mobil," terang Wein.

Lantaran panik, Wein menerangkan bahwa stafnya itu langsung tancap gas mobil untuk menghindari posisi tempat parkirnya tersebut yang ada di lorong samping kampus Stikba. Wein menjelaskan bahwa kendaraan motor yang ditabrak oleh stafnya itu adalah kendaraan motor yang sengaja diletakkan di depan mobil.

"Karena posisi sudah semakin panik staf ini lalu menabrak lah motor yang sengaja diletakkan di depan mobil itu dengan kabur dari posisi tersebut. Motor ini adalah milik komplotan pria yang meminta uang staf saya ini, lalu dikejar oleh mereka," kata Wein.

Ketika dikejar, stafnya sudah ketakutan hingga akhirnya menabrak mobil showroom yang sedang terparkir tak jauh dari lokasi kejadian. Pengejaran yang dilakukan pun, terang Wein, hingga sampai ke arah kawasan Sijenjang Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.

"Ketika staf saya ini lihat yang ikut mengejar ini adalah petugas polisi, maka staf saya langsung berhenti. Karena dia merasa ada polisi, dan kronologisnya ini juga sudah dijelaskan di Polsek Jelutung," ucap Wein.

Maka dari itu, Wein membantah bahwa kejadian yang terjadi hingga viral itu adalah sebuah insiden tabrak lari. Melainkan ada pihak yang sengaja melakukan intimidasi dan pemerasan untuk mendapatkan uang dengan berbagai modus di jalan.

"Karena ini bukan menabrak dalam posisi di jalanan, tetapi lagi parkir, apalagi motor yang ditabrak itu komplotan dari yang melakukan pemerasan dan intimidasi buat meminta uang maka ini kami rasa perlu di klarifikasi," ujar Wein.

Wein juga menyebut, bahwa untuk kondisi mobil showroom milik warga sudah diganti rugi oleh stafnya. Sedangkan kejadian perbuatan intimidasi dan pemerasan juga sudah diadukan ke pihak kepolisian.

"Buat yang melakukan pemerasan ini sudah diadukan atau dilaporkan oleh staf saya ke polisi. Dan kita berharap ini bisa ditindaklanjuti," ucap Wein.

Sementara soal mobil dinas Bawaslu yang pelatnya diganti, kata Wein, akan diproses oleh pihak Bawaslu. Pihaknya masih melakukan penelusuran terkait hal itu.

"Kalau siapa yang ganti pelat tentu kami tanya bukan staf ini, karena staf ini langsung mengendarai mobil, kemudian mengambil uang di bank buat keperluan dinas, selanjutnya meminta izin menjemput istrinya dan akhirnya kejadian itu pun terjadi," ucap Wein

Sebelumnya diketahui, Kasat Lantas Polresta Jambi AKP Hadi Siswanto mengatakan kejadian ini pada Kamis (17/7) bermula sekitar pukul 15.39 WIB, mobil Innova dengan pelat palsu BH-1387-KE itu sedang berhenti di pinggir jalan di Jalan Bangka dekat Pangkas Rambut Saman, Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads