Pendaki Asal Brasil yang Jatuh ke Jurang di Gunung Rinjani Meninggal

Regional

Pendaki Asal Brasil yang Jatuh ke Jurang di Gunung Rinjani Meninggal

Tim detikBali - detikSumbagsel
Rabu, 25 Jun 2025 11:30 WIB
Tim SAR berupaya mengevakuasi turis Brazil bernama Juliana (27) di Gunung Rinjani, Senin (23/6/2025).
Foto: Tim SAR berupaya mengevakuasi turis Brazil bernama Juliana (27) di Gunung Rinjani, Senin (23/6/2025). (dok. SAR Mataram)
Mataram -

Seorang pendaki asal Brasil bernama Juliana Marins (27) yang jatuh ke jurang di Gunung Rinjani dilaporkan meninggal dunia. Dia sebelumnya terjatuh ratusan meter di jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dilansir detikBali, Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii, mengatakan warga negara (WN) Brasil itu dipastikan meninggal berdasarkan hasil pemeriksaan tim yang telah berhasil menjangkau keberadaan korban. Tim berhasil menjangkau korban pada Selasa (24/6/2025) sekitar pukul 18.00 Wita.

"Satu orang rescuer dari Basarnas atas nama Khafid Hasyadi berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter, selanjutnya dilakukan pemeriksaan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan," kata Syafii, Rabu (25/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dikonfirmasi, dipastikan korban dalam kondisi meninggal. Korban selanjutnya dilakukan wrapping survivor. Setelah itu, tim SAR gabungan yang berada di last known position (LKP) langsung bersiap untuk evakuasi. Namun, proses evakuasi dihentikan sekitar pukul 19.00 Wita karena kondisi cuaca tidak mendukung. Kendala petugas yakni karena kondisi jurang yang terjal dan curam.

"Dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan dengan visibility terbatas, maka diputuskan evakuasi korban akan dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Juni pukul 06.00 Wita dengan metode lifting korban diangkat ke atas/LKP," tutur Syafii.

ADVERTISEMENT

Hari ini, Tim SAR gabungan menerjunkan tujuh anggotanya untuk mengevakuasi jenazah korban. Kepala Kantor SAR Mataram Muhammad Hariyadi mengatakan Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal di kedalaman sekitar 600 meter dari atas punggung jalur menuju Puncak Gunung Rinjani, Lombok.

"Satu personel berhasil mencapai lokasi korban di jurang sekitar pukul 18.00 Wita di datum point. Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan pada korban," terang Hariyadi dalam keterangannya, Rabu pagi.

Setelah dipastikan dalam kondisi meninggal dunia, jenazah Juliana kemudian langsung di-wrapping (dibungkus) untuk persiapan evakuasi oleh tim.

"Tim SAR yang berada di last known position (LKP) atau lokasi terakhir korban terlihat, segera menyiapkan sistem evakuasi," tambahnya.

Tujuh personel melakukan flying camp atau menginap di sekitar lokasi korban. Tiga orang di anchor point kedua (kedalaman 400 meter) dan empat orang lainnya berada di samping korban (kedalaman 600 meter).

Haryadi mengatakan keputusan tim untuk menunda evakuasi pada Selasa (24/6/2025) lantaran kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dan visibilitas atau pandangan yang sangat terbatas.

"Proses evakuasi dilanjutkan pagi hari ini, jenazah rencananya akan diangkat (lifting) terlebih dahulu ke atas (LKP). Kemudian dievakuasi dengan ditandu menyusuri rute pendakian menuju Posko Sembalun," ucapnya.

Selanjutnya, dari Posko Sembalun, jenazah akan dievakuasi menggunakan helikopter menuju RS Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.

"Kami berharap proses evakuasi yang akan dilaksanakan pagi ini dapat berjalan lancar dan aman sesuai rencana," tandasnya.




(dai/dai)


Hide Ads