Iwan menjelaskan, kepedulian terhadap sekitar perusahaan juga dimaksimalkan melalui pemberdayaan masyarakat. Salah satunya membentuk kelompok tani agar masyarakat bisa menanam padi, palawija dan tanaman lain di wilayah perusahaan.
Sementara itu, Nursery Area Head PT BAP Muhroni mengatakan pembibitan di area perusahaan dilakukan dengan mesin dan tenaga manusia. Dimulai dari pembibitan melalui daun muda, menggunakan media tanam dari sabut, sekam dan pupuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak memakai polybag, melainkan tisu khusus impor Swedia agar lebih ramah lingkungan. Sedangkan bahan media tanam yang terbungkus tisu itu bisa menjadi asupan bagi eucalyptus dan acasia dalam perkembangan pembibitannya hingga siap tanam pada usia 2 hingga 3 bulan," ungkapnya.
Untuk jenis bibit eucalyptus, PT BAP memiliki 4 clone yang diproduksi. Sedangkan acasia crassicarpa 7 clone. Clone yang berbeda-beda itu menyesuaikan dengan tanah di wilayah konsesi PT BAP.
"Setiap clone punya media tanam tanah yang berbeda-beda, karena di wilayah kita kan ada gambut dan mineral. Jadi, kita bedakan jenis-jenis bibitnya agar bisa tumbuh," katanya.
Untuk produksi bibit per bulan, saat ini pihaknya mampu menghasilkan 6 juta bibit. Terdiri dari 2 juta bibit acasia crassicarpa dan 4 juta bibit eucalyptus. Dari jumlah pembibitan itu, eleminasi untuk acasia crassicarpa di angka 1,3 juta bibit, sedangkan eucalyptus 3,2 juta bibit.
"Karena ada juga bibit yang tidak bagus atau reject tidak kita pakai," ungkapnya.
![]() |
Sementara terkait dengan penjagaan kawasan agar tak terjadi karhutla, PT BAP mengantisipasi dengan pencegahan yang dipusatkan di Firebase Sungai Baung yang dikelola bersama oleh tiga perusahaan (BAP, SBA, BMH).
Fire Operation Management Head PT BAP Panji Bintoro menjelaskan bahwa Situation Room Center di Firebase memantau titik panas 24 jam melalui citra satelit, data Automatic Weather Station (AWS), dan indeks cuaca kebakaran.
"Situation Room Center seperti BMKG mini di kita. Kami juga menyiagakan 5 helikopter patroli dan water boombing. Tim Reaksi Cepat, yang terdiri atas Regu Pemadam Kebakaran (RPK) terlatih, dapat merespons hotspot (titik panas) dalam hitungan menit," katanya.
Strategi Integrated Fire Management (IFM) diterapkan melalui empat pilar yaknipencegahan, kesiapsiagaan, deteksi dini, dan respons cepat. Sarana pendukung meliputi menara pantau, kanal air, embung, peralatan pemadaman modern, serta pelatihan rutin bagi lebih dari 600 personel RPK di wilayah OKI.
Simak Video "Video: Pelaku Penipuan Perumahan Syariah Ditangkap Setelah 5 Tahun Jadi Buron"
[Gambas:Video 20detik]
(dai/dai)