Siswa SMP Palembang yang Diceburkan ke Sungai Sebut Ada Korban Lain

Sumatera Selatan

Siswa SMP Palembang yang Diceburkan ke Sungai Sebut Ada Korban Lain

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Rabu, 21 Mei 2025 22:40 WIB
Suwarni dan cucunya TR yang dirundung dengan diceburkan ke sungai oleh sekelompok remaja tak dikenal.
Foto: Suwarni dan cucunya TR yang dirundung dengan diceburkan ke sungai oleh sekelompok remaja tak dikenal. (Sabrina Adliyah)
Palembang -

Tak hanya TR (13) yang menjadi korban aksi bullying yang diceburkan ke sungai oleh sekelompok remaja di Palembang. Ternyata, temannya DR (13) telah lebih dulu menjadi korban.

Hal itu diungkapkan TR kepada awak media saat menyambangi rumahnya, Rabu (21/5/2025). Seperti diketahui, peristiwa bullying yang dialami TR terjadi di jembatan Jalan Terusan, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Iya, sebelum itu ternyata teman aku (DR) juga sama, diceburkan ke sana (sungai)," ungkapnya, Rabu (21/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TR mengatakan, ia baru tahu kejadian tersebut usai dirinya menjadi korban. Menurutnya, situasi sepi saat DR diceburkan ke sungai.

"Waktu dia diceburkan itu sepi, tidak seramai aku. Makanya tidak ada yang rekam juga," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Saat TR diceburkan ke sungai, sahabat karibnya tersebut berada di barisan remaja yang membantu korban. Dia juga merupakan salah satu saksi yang merekam kejadian tersebut.

TR berharap dengan adanya respons keluarga melaporkan kejadian itu ke polisi maka tidak ada lagi aksi bullying yang serupa dengan peristiwa yang dialaminya.

"Harapannya supaya tidak ada bully lagi. Pokoknya (dilaporkan) biar mereka jera," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMP Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang diceburkan sekelompok OTK kini alami trauma. Korban TR (13) mengaku ketakutan setiap melihat kerumunan.

"Iya, trauma. Tiap lihat orang ramai-ramai, langsung takut," ungkapnya saat ditemui detikSumbagsel ke rumahnya.

Kejadian tersebut tak melunturkan semangat TR untuk bersekolah dua hari ke belakang pascakejadian. Meski begitu, ia selalu merasa cemas setiap pulang sekolah.

"Cemas tiap pulang sekolah. Dua hari ini masih sekolah, tapi cemas," tuturnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads