Bupati Merangin, M Syukur buka suara terkait adanya rombongan guru melewati jembatan gantung yang rusak hingga kemudian viral di media sosial. Syukur mengaku, bahwa jembatan itu sedang dalam masa perbaikan atau renovasi dari sumber dana desa
"Jadi, jembatan itu sedang masuk tahap renovasi dari sumber dana desa. Itu direhab, karena bagian lantainya jembatan itu banyak yang rusak juga, maka diperbaiki, tapi pas sedang diperbaiki malah ada yang lalui," kata Syukur kepada detikSumbagsel, Rabu (14/5/2025).
Syukur belum bisa memastikan apa yang membuat guru-guru itu melintasi jembatan yang jelas-jelas sedang tahap renovasi. Dia bahkan menyebut, sebenarnya ada akses lain yang bisa digunakan buat guru bisa ke sekolah meski tidak sedekat melintasi jembatan gantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada akses jalan lain, jadi bukan jembatan itu saja yang merupakan akses satu-satunya ke sekolah ya. Ada akses lain, jalan akses lain kondisinya luas kok, bisa lewat mobil juga, tapi memang mungkin saja jalan jembatan aksesnya lebih cepat, cuman kan itu lagi direnov," ujar Syukur.
Syukur menjelaskan bahwa memang pada saat guru-guru hendak melintasi jembatan belum tampak terlihat para pekerja proyek jembatan berada di lokasi. Kemungkinan waktu itu masih sangat pagi sehingga para pekerja tak tampak di sana untuk melakukan perbaikan.
"Biasanya kalau ada pekerja di situ, kan memang gak ada yang berani lewat jembatan yang sedang direnov kan. Cuman kebetulan tukang disana lagi belum datang, guru-guru itu lewat," terang Syukur.
Syukur juga mengaku bahwa perbaikan jembatan gantung itu dikerjakan lantaran persoalan kondisi. Apalagi jembatan gantung itu juga jadi jembatan penghubung dan akses cepat buat warga melintas ke desa tetangga.
Tidak hanya itu saja, Syukur juga heran langkah guru-guru itu kenapa harus melintasi jembatan yang sedang jelas-jelas dalam masa renovasi. Dia juga kemudian kaget akhirnya tindakan guru-guru itu pun viral di media sosial.
"Saya juga bingung kok jadi viral gitu. Jembatan itu kan sudah jelas dalam tahap renov, apalagi lantai nya ada juga yang rusak, maka sengaja sebagian dibuka agar tidak ada warga yang melintas, tetapi malah ada juga yang melintas. Memang, saya tanya ya, waktu itu tukang yang perbaikan sedang tidak di lokasi, makanya ada yang bisa melewati jembatan nya, kalau ada tukang di lokasi dalam perbaikan pasti tidak ada yang bisa melintasi jembatannya," ucap Syukur.
Saat ini, Syukur mengatakan dalam kejadian ini tidak ada yang mesti disalahkan. Bagi dia, kemungkinan guru itu terpaksa melintasi jembatan karena ingin cepat menuju ke sekolah, sedangkan kala itu kondisi masih pagi sehingga belum ada pekerja atau tukang yang dalam tahap renovasi berada di jembatan.
"Yang pasti sekarang kita sudah minta tidak ada lagi yang bisa melintasi jembatan itu. Karena jembatan kan sudah lagi direnov, kalau sudah direnov baru bisa lagi warga melintasinya," terang Syukur.
Sebelumnya, video rombongan guru di Merangin, Jambi, melewati jembatan gantung dengan berpijak di tali viral di media sosial. Video guru berdurasi 63 detik itu diunggah akun Instagram @rinidiansukma yang mana menunjukkan qda empat guru melintasi sebuah jembatan gantung yang rusak.
Terlihat para guru bergantian melewati tali di kanan jembatan gantung karena lantai jembatan bolong. Usut punya usut, jembatan yang disebut rusak itu berada di Desa Limbur Merangin Jambi. Pj Kepala Desa Limbur Merangin, Sargawi, menyebut kondisi jembatan memang dalam kondisi rusak dan saat ini dalam perbaikan.
Selama proses perbaikan jembatan gantung ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) SDN 117 Desa Simpang Limbur dipindahkan ke gedung madrasah di Desa Limbur Merangin.
Sargawi menyebut mayoritas siswa SDN 117 itu berasal dari Desa Simbur Merangin. Oleh karena itu, sebagian guru dipindahkan tugas mengajar, sekaligus mengurangi mobilitas siswa yang akan melewati jembatan tersebut.
"Kalau anak-anak kan sangat bahaya kalau menyeberang. Maka, kita putuskan gurunya yang datang ke sini," kata Sargawi, Selasa (13/5).
Pihak desa pun sudah menyediakan perahu sebagai alat transportasi sementara bagi para guru hingga jembatan selesai diperbaiki. Namun, saat video yang viral itu direkam, pemilik perahu sedang tidak ada di lokasi.
"Sewaktu guru ini mau menyeberang itu kan sekitar pukul 08.00 WIB, belum ada pekerja (perahu) di lokasi, dan mereka mau tidak mau melewati jembatan yang dalam proses perbaikan," jelasnya.
(dai/dai)