Ratusan siswa di Tasikmalaya menjadi korban keracunan makanan diduga usai mengkonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG). Data sementara dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya hingga Jumat (2/5/2025) ada 400 pelajar yang terdampak.
Dilansir detikJabar, pelajar yang terdampak merupakan siswa TK, SD, SMP bahkan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Meski begitu, mayoritas siswa tidak mengalami gejala berat hingga tidak mendapatkan penanganan medis. Bahkan, banyak siswa yang sudah aktivitas sekolah lagi.
"Sementara kami mendapat informasi sekitar 400 orang, itu memang kami sudah menurunkan tim ke lapangan dan mengkroscek tentunya bersama dengan kecamatan yang sebenarnya terjadi itu apa, jadi kami juga tengah memastikan angka pasti pelajar yang jadi korban ini," kata Kadisdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan kepastian penyebab keracunan masih dalam pemeriksaan. Sampel makanan dibawa untuk uji laboratorium.
"Tentu kita menunggu hasil lab dan butuh waktu. Karena sample makanan sudah dibawa untuk di lakukan pengujian," tuturnya.
Kepala Bidang Pengawasan Fasilitas, layanan Kesehatan dan Tempat Usaha Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Epi Edwar Lutpi mengaku terus melakukan penyelidikan berkaitan keracunan ini. Selain penyelidikan epidemiologi, pihaknya juga mendatangi dapur pengolahan MBG tersebut.
"Sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi terkait dengan distribusi orang tempat terdampak. Di lain pihak kita sedang inspeksi sarana produksinya dalam hal ini dapurnya terutama dalam pemilihan bahan, cara pengolahan dan cara distribusi. Kita lakukan bareng dengan balai pengawas obat makanan Tasikmalaya," Kata Epi.
Buntut dari kejadian itu, pemerintah mengusulkan MBG disetop sementara. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Heru Suharto mengatakan saat ini sample makanan sudah diamankan untuk uji laboratorium.
"Sudah ada yang dibawa untuk uji Lab. Tapi detailnya belum masuk laporanya," kata Heru Suharto.
Kepala Bidang SMP di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana masih mendalami penyebab siswa keracunan. Mereka memang sempat akui konsumsi makanan yang dibagikan Rabu siang.
Pihak Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya mengusulkan agar program MBG di Kecamatan Rajapolah dihentikan sementara.
"Penanganan ini dilakukan, memang diduga akibat makanan yang disajikan hari rabu tapi jelasnya harus nunggu uji lab. Sementara ini diusulkan penghentian dulu program MBG di wilayah Rajapolah, pihak sekolah sudah melakukan tahapanya sudah sesuai SOP," kata Jani Maulana.
(dai/dai)