Sejumlah pengusaha pempek di Palembang, Sumatera Selatan, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan ikan giling, untuk bahan utama pembuatan pempek, saat momen Lebaran. Kondisi ini menyebabkan produksi pempek menurun, di tengah orderan pempek meningkat.
Salah satunya dirasakan pengusaha pempek yang berada di sentra pempek Tanggo Rajo Cindo, kawasan Seberang Ulu I, Palembang, Cek Mina.
Dia mengaku selama masa Lebaran saat ini hanya mampu memperoleh sekitar 200 kilogram ikan giling per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah tersebut, kata dia, jauh lebih sedikit dibandingkan hari normal, biasanya ia bisa mendapatkan pasokan ikan sampai 400 kilo per hari.
"Biasanya saya bisa dapat ikan giling lebih dari 400 kilo per hari, tapi sekarang susah. Paling hanya dapat sekitar 100 sampai 200 kilo, bahkan kadang kurang. Ini karena momen Lebaran, jadi banyak toko ikan giling tetap sedangkan permintaan pesanan pempek sedang naik-naiknya," katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (5/4/2025).
Menurut Cek Mina, keterbatasan pasokan ikan ini disebabkan karena momen libur Lebaran banyak tokoh yang tutup dan para nelayan selama masa libur Lebaran memilih untuk tidak melaut karena ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga, sehingga pasokan ikan segar ke pasar juga menurun.
"Kalau ikan segar sedikit, otomatis ikan giling juga jadi langka. Padahal kami butuh ikan segar untuk membuat pempek dengan kualitas yang baik. Kalau pakai ikan lama, rasa pempek bisa berubah," ungkapnya.
Kata Mina, beberapa pesanan pempek pun dengan terpaksa ditolak akibat bahan pembuatan pempek sulit dicari.
"Kami berharap stok ikan giling ini tetap walaupun di tengah kondisi Lebaran jadi kami bisa menerima orderan yang banyak," ungkapnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Nia, pedagang pempek di Sekanak Palembang, dia mengatakan sulit mendapatkan ikan giling sehingga terpaksa menutup jualannya.
"Kita tutup dulu karena bahan ikan giling ini sulit dicari mungkin 10 hari sudah Lebaran kita kembali buka dan keadaan sudah normal," ujarnya.
Kondisi ini membuat para pengusaha pempek harus berjuang keras mempertahankan produksi dan memenuhi permintaan pelanggan. Apalagi permintaan justru meningkat selama masa libur Lebaran. Tak sedikit pengusaha terpaksa menolak pesanan karena keterbatasan bahan baku.
(csb/csb)