Bukan Korban Laka, Jurnalis Wanita di Kalsel Diduga Dibunuh Oknum TNI AL!

Sumatera Selatan

Bukan Korban Laka, Jurnalis Wanita di Kalsel Diduga Dibunuh Oknum TNI AL!

Tim detikKalimantan - detikSumbagsel
Kamis, 27 Mar 2025 08:40 WIB
Potret Juwita dan kekasihnya anggota TNI AL yang berencana menikah
Foto: Potret Juwita dan kekasihnya anggota TNI AL yang berencana menikah (Istimewa)
Banjarbaru -

Seorang jurnalis wanita asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan semula dilaporkan tewas dalam kecelakaan tunggal. Namun setelah diselidiki, ternyata wanita bernama Juwita (23) itu diduga jadi korban pembunuhan oleh oknum TNI AL.

Dilansir detikKalimantan, kasus kematian jurnalis wanita ini menjadi sorotan. Terungkapnya pelaku pembunuhan Juwita berawal dari penyelidikan polisi terhadap barang milik korban yang tersisa. Hal itu lantaran HP dan dompet korban tak ditemukan di TKP Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar.

Kemudian, polisi memeriksa laptop korban untuk mencari petunjuk. Dalam laptop tersebut ditemukan chat dengan kekasihnya. Korban diminta datang menemuinya. Terduga pelaku tersebut masih sempat mengirim chat berisi petunjuk arah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap membenarkan peristiwa yang terjadi di Jalan Gunung Kupang itu melibatkan oknum TNI AL.

"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J," ujarnya, Rabu (26/3/2025).

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan pelaku sudah berdinas di TNI AL selama 4 tahun. Mengenai hubungannya dengan Juwita, Ronald mengaku masih melakukan pendalaman kasus tersebut.

"Perkembangan akan kami sampaikan," ujarnya.

Ronald membenarkan Juwita merupakan salah satu jurnalis media online di Banjarbaru. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut dan melakukan penyidikan soal motif pelaku tega menghabisi nyawa korban.

"Korban seorang wartawati media online," sebut Ronald.

Terduga pelaku sudah diamankan Polisi Militer Lanal Balikpapan. Pihaknya memastikan proses hukum terhadap pelaku akan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Ronald.

Sebelum kasus pembunuhan ini terbongkar, sebelumnya Juwita dilaporkan menjadi korban kecelakaan tunggal. Hanya saja, rekan-rekan media seprofesinya meyakini bahwa Juwita bukan korban kecelakaan tunggal.

Teny, rekan Juwita mengungkapkan sederet kejanggalan. Ketika datang ke pemulasaraan jenazah, Teny menemukan sejumlah luka yang menurutnya tidak seperti luka kecelakaan tunggal.

Ia menyebut, ada bekas memar di bawah mata dan dari leher hingga ke daun telinga sebelah kiri. Padahal Juwita ditemukan mengenakan helm, tetapi luka-luka parah justru ditemukan pada kepalanya. Selain itu, baju yang dipakai Juwita juga tidak kotor, layaknya korban kecelakaan.

"Terlalu janggal kalau Juwita disebut kecelakaan tunggal. Kalau laka, pasti bajunya kotor dan rusak," kata Teny, Senin (24/3/2025).

Sementara, Koordinator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin, Rendy Tisna sempat menyebutkan dugaan Juwita dibegal. Dugaan itu muncul karena dompet dan HP korban tidak ditemukan di lokasi kejadian.

"Jangan buru-buru menyimpulkan sebelum ada bukti yang kuat. Semua kemungkinan dan motif di balik kematiannya harus diperiksa secara menyeluruh, termasuk dugaan kekerasan," kata Rendy, Senin (24/3/2025).




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads