Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lubuklinggau terus melakukan pemantauan LPG 3 kg menjelang hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Pemantauan dilakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau Medhioline Sapta Windu mengatakan pemantauan tersebut dilakukan oleh pihaknya bersama Polres Lubuklinggau di setiap agen.
"Kami berkolaborasi dengan tim polres di mana selain pengecekan bahan pokok, kita juga melakukan pemantauan LPG 3 kg di setiap agen. Untuk mencegah kelangkaan juga kami selalu mengimbau kepada Pertamina dan agen untuk menyalurkan sesuai dengan jadwalnya," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (23/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan pemantauan, ujar Medhioline, pihaknya juga telah menyebarkan surat edaran larangan beberapa usaha yang dilarang menggunakan LPG 3 kg. Kemudian nantinya akan ada pengecekan oleh tim terpadu kepada tiap pelaku usaha di Lubuklinggau.
Diketahui dalam surat edaran Nomor 510/66/Disperindag/III/2025 itu tertulis larangan pembelian LPG 3 Kg bagi hotel,
restoran, usaha peternakan, usaha jasa las, usaha binatu (laundry), usaha batik, usaha pertanian, dan usaha tani tembakau.
"Ada surat edaran dari wali kota mengenai pelaku-pelaku usaha yang tidak boleh menggunakan LPG 3 kg ini. Tinggal nanti dengan tim terpadu akan melaksanakan pengecekan dengan pengusaha-pengusaha yang tidak berhak menggunakan gas 3 kg," jelasnya.
Dalam data Pertamina, Medholine membeberkan kuota LPG 3 kg untuk Kota Lubuklinggau sudah cukup karena tidak ada pengurangan. Namun setiap tahunnya, permintaan LPG 3 kg selalu meningkat.
"Nah untuk mengantisipasi kelangkaan, kita berkolaborasi dengan Pertamina dan agen agar menyalurkan gas sesuai dengan tempatnya. Kami juga selalu mengingatkan kepada para agen bahwasanya kuota saat ini harga eceran tertinggi (HET) di Kota Lubuklinggau masih dalam proses, jadi saat ini kita menggunakan HET Provinsi yaitu sebesar Rp 18.500," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan jika warga tidak kebagian ataupun harga di tingkat eceran sudah terlalu tinggi, warga bisa membeli gas LPG 5 kg.
"Ini juga tersedia gas yang 5 kg bagi masyarakat yang menengah ke atas. Yang mampu silahkan ganti dengan gas 5 kg," ujarnya.
Medhioline mengimbau kepada warga apabila menemukan pangkalan yang melakukan kesalahan agar langsung melapor kejadian tersebut ke pihaknya ataupun ke polisi.
"Misalnya untuk penyaluran yang dilaksanakan tidak lanjut ke pihak terkait, nanti akan kita sampaikan data itu ke Pertamina agar diberikan sanksi kepada pangkalan yang nakal itu," tegasnya.
(csb/csb)