Menunya Basi dan Ada Ulat, Ternyata MBG di Empat Lawang Baru 2 Hari Berjalan

Sumatera Selatan

Menunya Basi dan Ada Ulat, Ternyata MBG di Empat Lawang Baru 2 Hari Berjalan

Irawan - detikSumbagsel
Rabu, 19 Feb 2025 09:30 WIB
Kapolres Kabupaten Empat Lawang  AKBP Abdul Aziz Septiadi mengecek dapur MBG.
Foto: Kapolres Kabupaten Empat Lawang AKBP Abdul Aziz Septiadi mengecek dapur MBG. (Dok. Istimewa)
Empat Lawang -

Menu makan bergizi gratis (MBG) di Empat Lawang, Sumatera Selatan, membuat heboh karena diduga basi dan ada ulatnya. Akibatnya, 8 siswa di SD Negeri 7 Tebingtinggi dilarikan ke Puskesmas. Program MBG tersebut baru dua hari berjalan.

Diketahui, program MBG di Empat Lawang dimulai oleh pemerintah daerah setempat pada Senin (17/2/2025). Bahkan Pj Bupati Empat Lawang bersama forkopimda mengecek langsung pelaksanaannya di sekolah-sekolah. Namun tepat di hari kedua atau Selasa (18/2/2025), ditemukan adanya menu yang diduga basi dan berulat pada lauk dan buahnya.

Siswa yang sudah terlanjur mengonsumsi menu MBG tersebut dilarikan ke Puskesmas karena keluhan sakit perut. Kapolres Empat Lawang pun langsung turun tangan ketika mendapat laporan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya benar, ada kejadian temuan diduga ulat dan lauk basi di dalam penyaluran MBG di SD Negeri 7 Tebingtinggi," kata Kapolres Kabupaten Empat Lawang AKBP Abdul Aziz Septiadi saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (18/2/2025).

Ia menyebut, siswa lain yang belum menikmati menu tersebut pun akhirnya memilih tak mengonsumsi makanan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Siswa juga tidak mau makan. Ada 8 siswa yang terlanjur makan tadi, mengalami sakit perut dan dilarikan ke Puskesmas," katanya.

Abdul Aziz menjelaskan MBG tersebut baru berjalan dua hari di Empat Lawang. Pada pelaksanaannya, ada 3.092 siswa yang menerima program tersebut.

"Baru kemarin kita launching MBG bersama Pj Bupati, Ketua DPRD termasuk saya. Namun, hari ini kita sudah menerima laporan ini," ungkapnya.

Ia menyebut, penyaluran MBG di wilayahnya tersebut dilakukan oleh pihak ketiga Badan Gizi Nasional.

Temuan tersebut masih diselidiki oleh polisi. Sampel makanan itu sudah dibawa ke Bidlabfor Polda Sumsel untuk diperiksa. Pihaknya akan memprosesnya jika memang terbukti makanan tersebut tidak layak.

"Ya, kita tunggu nanti hasilnya keluar baru kita sampaikan, yang jelas sudah ada 8 korban, anak kelas 3 dan 4 dibawa ke Puskesmas Tebingtinggi karena mengalami sakit perut," tutupnya.




(dai/dai)


Hide Ads